Pentingnya Literasi
Literasi merupakan kemampuan seseorang memahami informasi yang didapat dari proses membaca dan menulis. Kemampuan literasi sangat penting bagi setiap individu karena menentukan proses pembuatan keputusan, baik kecil maupun sedikit.
Saat ini literasi telah jamak, artinya banyak jenis-jenisnya. Misalnya literasi dasar, literasi keuangan, literasi digital, literasi perpustakaan, dan lain sebagainya. Meskipun banyak jenisnya, semua itu tetap merujuk pada suatu kemampuan pemahaman individu terhadap hal atau informasi tertentu melalui proses membaca dan menulis.
Ada beberapa manfaat literasi yang dapat dijabarkan, seperti berikut:
- Kritis terhadap berbagai hal.
- Paham dengan baik informasi yang didapat.
- Bertambahnya pembendaharaan kata.
- Banyak mendapatkan wawasan dan inforasi baru.
- Daya fokus dan konsentrasi meningkat.
- Baik dan fasih dalam kemampuan verbal.
- Jelas mengutarakan pendapatnya.
- Analis dalam melihat berbagai hal.
Itu hanya sedikit penjelasan dari banyaknya manfaat literasi karena dampak dari kemampuan literasi seseorang akan sangat besar terhadap dirinya sendiri. Hal itu tentu saja akan berdampak masif juga bila seluruh individu memiliki kemampuan literasi yang baik.
Suatu bangsa dengan kemampuan literasi yang tinggi tidak akan tertinggal karena setiap individunya paham dan kritis terhadap segala hal, termasuk untuk sektor-sektor vital pemerintahan. Oleh sebab itu, bangsa dengan masyarakatnya yang memiliki literasi tinggi akan menjadi yang terdepan.
Literasi di Indonesia
Permasalahan yang penting bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah kemapuan literasi masyarakatnya yang masih rendah. UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dari bawah soal literasi dunia. Hanya sekitar 0,001% saja masyarakat Indonesia yang minat membaca.
Riset lain yaitu World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University (2016), Indonesia menduduku peringkat ke 60 dari 61 negara.
Sedangkan menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, masyarakat Indonesia yang gemar membaca buku hanya sekitar 10%. Semua angka-angka di atas sangat jelas menunjukkan bahwa kemampuan literasi di Indonesia sangatlah rendah.
Fenomena ini jika tidak diatasi akan berdampak buruk bagi kemajuan bangsa Indonesia di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih yang menuntut masyarakat untuk berpikir cepat dan kritis. Dengan tidak adanya kemampuan literasi tentu masyarakat Indonesia akan tertinggal sehingga menyebabkan permasalahan-permasalahan lain.
Dampak Rendahnya LiterasiÂ
Seperti yang dijelaskan di awal bahwa literasi adalah kemampuan seseorang memahami informasi dari proses memabca dan menulis. Suatu individu atau masyarakat yang memiliki kemampuan literasi yang rendah akan kesulitan dalam memahami informasi yang beredar di dunia saat ini. Yang terjadi selanjutnya adalah kesalapahaman yang akan menimbulkan kecurigaan dan peritikaian besar, apalagi Indonesia adalah bangsa yang beragam.
Individu yang kurang memiliki kemampuan literasi juga akan kesulitan dalam menentukan jalan hidupnya sehingga keputusan yang mereka buat tidak dengan pertimbangan yang matang dan penerimaan yang sadar.
Dampak-dampak kecil tersebut jika dibiarkan akan menyebar pada hal-hal yang lebih vital. Kemajuan bangsa Indonesia pada akhirnya dipertaruhkan di sini hanya karena masyarakatnya tidak melek informasi.
Meningkatkan Literasi Masyarakat Indonesia
Kemampuan literasi seseorang harus sudah dibangun sejak dini. Orang tua dan guru sangat berperan dalam peningkatkan literasi anak-anak Indonesia.
Bangun kebiasaan membaca dan mendengarkan sejak dini sehingga penyerapan informasi akan maksimal dan kesimpulan pun akan didasarkan pada kesadaran yang tinggi juga pemahaman yang benar. Tanamkan pada anak bahwa setiap informasi yang beredar perlu untuk dicerna dan dilihat dari berbagai sudut pandang.
Kebiasaan membaca adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi seseorang. Pemahaman seseorang akan meningkat ketika mereka sering membaca. Oleh sebab itulah, literasi lekat bacaan dan selalu menekankan masyarakat untuk sering membaca karena pemahaman individu akan suatu informasi berawal dari penyerapan informasi yang baik.
Di era digital saat ini yang begitu banyak informasi yang beredar, membaca menjadi budaya yang harus sangat digencarkan sehingga tidak terjadi berbagai macam kesalahan pemahaman dalam menerima informasi dari internet. Ini menjadi tantangan baru lagi bagi berbagai pihak karena perkembangan digital tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga negatif.
Saat ini telah banyak pihak yang menyuarakan dan mengampanyekan literasi, baik dari individu maupun komunitas-komunitas. Sayangnya persebarannya masih terpusat di kota-kota besar, padahal daerah-daerah pinggiran kota, bahkan di pedalaman juga perlu wadah untuk meningkatkan kemampuan literasi mereka.
Pemerintah juga perlu membuat suatu kebijakan yang tepat sasaran untuk memberantas buta literasi pada masyarakat Indonesia. Program-program yang dilakukan pun harus bersifat berkelanjutan sehingga tidak hanya menjadi suatu tugas yang diceklis bila sudah terlaksana.
Tingkat literasi masyarakat dewasa pun perlu untuk ditingkatkan karena ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua kalangan jika ingin mencapai Indonesia maju. Pendekatan yang dilakukan mungkin akan berbeda dengan masyarakat usia sekolah. Meskipun begitu pemerintah perlu memikirkan hal ini demi nasib jangka panjang bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H