Rahim Kemerdekaan Bangsa Asia Afrika
Bandung - Pada hari Sabtu (7/9/2024) Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika (SMKAA) mengadakan acara Mukadimah untuk menyambut anggota baru SMKAA di Museum Konperensi Asia Afrika.Â
Dalam Mukadimah tersebut, anggota baru SMKAA ditanamkan pemahaman mengenai Museum Konperensi Asia Afrika sebagai "Rahim Kemerdekaan Bangsa Asia Afrika" yang dibawakan oleh Ginanjar Lagiansyah yang merupakan Edokator Museum KAA.
Label Museum Konperensi Asia Afrika sebagai rahim kemeredekaan bangsa Asia Afrika tentu bukan tanpa sebab. Di tempat itulah terjadi Konperensi Asia Afrika pada tanggal 18-24 April 1955 yang menjadi tonggak kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia Afrika.Â
Saat itu KAA diinisiasi oleh lima negara, yaitu Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan yang terjadi karena perasaan senasib dan sepenanggungan antarnegara di kawasan Asia Afrika sebagai dampak Perang Dunia II.
Dalam KAA, negara-negara yang terlibat menuntut dan menegaskan bahwa setiap negara berhak untuk menentukan nasibnya sendiri. Artinya menghapuskan kolonialisme yang ada di negara-negara Asia Afrika.Â
Tidak hanya itu, setidaknya ada lima nilai universal KAA, yaitu perdamaian dunia, kemerdekaan, kebebasan, kesejahteraan umat manusia, dan internasionalisme.
Seiring perkembangan, semakin banyak negara-negara Asia Afrika yang merdeka dan dapat menentukan nasib mereka sendiri dan bergabung dalam KAA, yang tadinya hanya diikuti oleh sedikit negara dan hanya sedikit negara di Asia Afrika yang merdeka.Â
Oleh sebab itulah Museum Komperensi Asia Afrika, yang merupakan tempat dilaksanakannya KAA pertama, sebagai rahim kemerdekaan Bangsa Asia Afrika.
Semangat Bandung
Nilai-nilai Konperensi Asia Afrika terus digaungkan hingga saat ini. Nilai-nilai itu terpanggil dalam suatu istilah yang disebut Semangat Bandung atau Bandung Spirit.
Bandung bukan hanya nama suatu tempat, kata itu berkembang dan meluas menjadi sesuatu yang mengingatkan kita pada semangat kemerdekaan.
Bandung sebagai tempat diselenggarakannya Konperensi Asia Afrika tahun 1955 dinobatkan sebagai Ibu Kota Asia Afrika. Ide-ide atau gagasan-gagasan yang muncul dalam Konperensi Asia Afrika menjadi nilai-nilai yang dipegang oleh bangsa-bangsa Asia Afrika, dan hal tersebut dinyatakan sebagai Bandung Spirit atau Semangat Bandung.
Ada pun Bandung Spirit sebagai panggilan untuk:
1. hidup berdampingan secara damai antarbangsa
2. pembebasan dunia dari hegemoni negara adidaya, dari kolonialisme, dari imperialisme, dari dominasi apa pun atas suatu negara oleh negara lain.
3. kesetaraan ras dan bangsa
4. membangun solidaritas terhadap masyarakat miskin, terjajah, tereksploitasi, lemah dan dilemahkan oleh tatanan dunia daya
5. perkembangan mereka sendiri
Nilai-nilai tersebut tentu tidak lekang oleh waktu. Justru, diharapkan Semangat Bandung terus mengalir dalam setiap individu, terutama di Asia Afrika. Yang perlu diketahui adalah bahwa Semangat Bandung bukan berarti hanya miliki orang Bandung.Â
Oleh sebab itulah, Museum KAA menciptakan sebuah wadah publik untuk menyebarkan Semangat Bandung tersebut disamping memberikan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan dirinya.
Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA)
SMKAA didirikan pada 11 Februari 2011 sebagai upaya untuk menyebarkan nilai-nilai Konperensi Asia Afrika dan Semangat Bandung. Wadah publik ini memiliki visi dan misi yang sama dengan Museum Konperensi Asia Afrika, yaitu:
Visi:
Museum KAA sebagai museum bertaraf internasional dengan pengelolaan internasionalÂ
Misi:
1. Membangkitkan solidaritas antar bangsa Asia Afrika
2. Mendorong kerja sama antar bangsa melalui pilar people to people contact
3. Meningkatkan pemahaman mengenai diplomasi Indonesia
4. Media penelitian dan pengkajian Asia Afrika
5. Mempromosikan predikat Bandung sebagai Ibukota Asia Afrika
SMKAA dapat terbuka untuk siapa saja diatas usia 16 tahun. Terdapat 12 klab sebagai penunjang para anggota SMKAA untuk berkembang.
Klab-klab itu diantaranya adalah Abada, Cinemaker, edukator, Esperanto, Global Literacy, Guriang, Heiwa, Journativist, Maghribi, Nihao, sahabit, dan Young Announcer.
Setiap tahunnya SMKAA akan akan membuka rekutmen anggota baru dan setiap anggota baru dapat memilih satu klab. SMKAA ini diharapkan memang menjadi wadah untuk menyebarkan nilai-nilai KAA dan Semangat Bandung.
Saat ini SMKAA memang hanya berpusat di Museum Asia Afrika, yaitu di Bandung. Namun, kedepannya tidak menutup kemungkinan bahwa SMKAA akan berkembang sehingga sasarannya bisa lebih luas dalam menyebarkan nilai-nilai KAA dan Semangat Bandung karena seperti yang dikatakatan sebelumnya bahwa Semangat Bandung bukan hanya milik orang Bandung. Semangat tersebut merupakan semangat yang harus dimiliki oleh setiap individu, terutama bangsa Asia Afrika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H