Mohon tunggu...
Ira Wulandari
Ira Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Karena sudah muak memendam pikiran-pikiran ini, jadi saya putuskan menyebarkannya di sini. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Muak dengan Informasi Tak Berkualitas di Internet

15 Agustus 2024   10:37 Diperbarui: 15 Agustus 2024   18:48 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pengguna media sosial yang tertarik dengan informasi itulah yang membuat informasi itu semakin kencang bertebaran di mana-mana, yang mau tidak mau hampir seluruh pengguna internet mendapatkan informasi itu walau hanya setitik. Hal itu menyebalkan bagi sebagian orang, termasuk saya.

Informasi yang Banyak Ini Membuat Lelah

Saat ini saya sedang berusaha mengurangi waktu dalam memainkan ponsel, terutama untuk berselancar di media sosial. Salah satu alasannya karena saya lelah dengan semua informasi yang saya dapatkan dari internet, terutama di media sosial. 

Meskipun algoritma media sosial disuaikan dengan ketertarikan kita terhadap konten tertentu, tetapi tetap saja terkadang informasi yang sedang viral, yang tidak penting, selalu muncul di beranda kita. Tidak jarang pada akhirnya membuat saya membuka informasi tersebut.

Informasi-informasi tersebut pada akhirnya membuat kehidupan saya menjadi tidak tenang. Saya juga bertanya pada diri sendiri, "Mengapa saya harus peduli dengan informasi itu? Tidak penting juga untuk kehidupan saya ataupun kehidupan masyarakat dunia."

Akhirnya saya mencoba menyaring informasi-informasi yang beredar di internet. Hasilnya, saya ketinggalan informasi mengenai hal-hal receh tersebut yang membuat saya terkadang tidak bisa menyamai pembicaraan dengan teman-teman saya. 

Menurut saya itu termasuk sisi buruknya karena menghambat interaksi sosial. Meskipun begitu, topik tersebut bukan satu-satunya hal yang dibicarakan oleh kelompok pertemanan saya, jadi saya masih merasa senang mengobrol dengan mereka.

Baca juga: Orang Lain Bisa, Tetapi Saya Tidak Bisa

Seandainya semua orang mengabaikan informasi tersebut sepertinya masyarakat kita akan jauh lebih berkualitas. Seandainya semua konten di internet bersifat mendidik sepertinya negara kita akan lebih maju. Mirisnya, orang-orang lebih memilih menonton konten-konten viral yang jelek dibanding menonton konten yang mendidik atau membaca buku dan artikel.

Saya sering membayangkan bagaimana enaknya menjadi seseorang yang tidak peduli dengan sebagian informasi di era yang menuntut semua orang harus serba tahu kabar terbaru apa pun, bahkan yang receh-receh sekali pun. Pasti hidup seseorang tersebut sangat tenang dan berkualitas

Bagaimana Caranya Menyaring Informasi Agar Hidup Lebih Tenang?

Bagi sebagian orang menyerap informasi yang penting dan berkualitas menjadi keharusan karena membuat kesehatan mental semakin baik. Ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi penyerapan informasi-informasi yang tidak penting tersebut dan bagaimana kita menyikapinya.

  • Kenali orang-orang dan jenis konten yang selalu mengundang kontroversi, lalu blokir atau batasi mereka.
  • Jangan langsung membuka konten dengan judul yang menggiring opini negatif, misalnya "Artis A Takkenakan Cincin di Acara Bridal Shower Artis B."
  • Follow akun-akun yang menghibur yang juga memberikan informasi aktual, bermanfaat, dan mendidik.
  • Tetapkan tujuan membuka media sosial agar tidak teralihkan oleh konten-konten tersebut.
  • Jika terpaksa harus membaca informasi tersebut (misalnya karena seseorang sebagai content creator yang harus tahu banyak informasi yang sedang viral), anggaplah hanya angin lalu.
  • Bersikaplah bodo amat dalam ketinggalan informasi-informasi tersebut.
  • Tidak perlu merasa harus mengetahui banyak hal karena fear of missing out (fomo).

Mungkin ada dari teman-teman yang bisa memberikan tips-tips lain dalam menyaring informasi agar hidup lebih tenang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun