Ketenangan dalam Kehilangan
Â
" Bagaimana bisa aku merasa kehilangan untuk apa yang tidak pernah aku miliki. Semua darinya dan semua kembali kepadanya."
      Segala sesuatu yang kita miliki pada akhirnya akan kembali kepada asal-usulnya. Segala nikmat, rezeki, dan bahkan orang-orang yang kita cintai pada akhirnya akan pergi. Namun, seringkali kita merasa kehilangan ketika hal-hal tersebut meninggalkan kita, seolah-olah kita memiliki hak atas mereka selamanya.
      Berarti kita harus mampu menerima kenyataan bahwa segala sesuatu bersifat sementara. Ini bukan berarti kita tidak merasakan kesedihan atau kehilangan, tetapi kita mampu menghadapi kenyataan tersebut dengan sikap yang lebih lapang dada. Ketenangan ini muncul dari pemahaman bahwa kehidupan adalah siklus yang mana Segala sesuatu mengalami perubahan dan pergantian. Kehilangan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Selain itu segala sesuatu adalah titipan dan kita tidak memiliki hak mutlak atasnya, dimana ada rencana yang lebih besar yang akan membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan tujuan kita.
" Ketika Allah swt. Memberi anda kenikmatan maka dia memperlihatkan kebaikanya kepada anda. Ketika dia menghalaingi anda dari mendapatkanya. Maka dia memperlihatkan kekuatanya pada anda. Dalam semua itu, dia memperkenalkan dirinya kepada anda dan menghampiri anda dengan kelembutanya." ( Al-Hikam)
Â
      Ketika Allah SWT memberikan berbagai nikmat dan rezekinya kepada kita, maka dia sedang menunjukkan sifat-sifat kebaikannya. Seperti kita bisa bernafas, berjalan, makan, minum dan lain sebagainya, semua itu adalah implementasi dari sifat-sifatnya Yang Maha mulia.
      Sebaliknya Ketika kita dihalangi dari suatu kenikmatan berarti dia sedang menunjukkan kekuatannya kepada kita. contohnya adalah ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan hari ini seperti memenuhi omset perbulanya, padahal biasanya kita bisa mendapatkannya dengan mudah. Berarti dia sedang menunjukkan kepada kita bahwa semua yang kit peroleh adalah karunianya dan dengan izinya. walaupun kita sudah bekerja keras namun dia tidak mengizinkannya maka kita tidak akan mendapatkannya sama sekali.
      Pada suatu ketika, terdengar panggilan seorang ibu " kemarilah nak ada sesuatu yang ingin Ibu katakan."
"Ada apa Ibu? " tanya seorang anak kepada ibunya.