Mohon tunggu...
Irawaty Silalahi
Irawaty Silalahi Mohon Tunggu... Lainnya - Cerita yang semoga menginspirasi mereka yang membaca.

Suka bercerita dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Teman Nongkrong yang Asyik, Belum Tentu Rekan Bisnis yang Baik

27 Januari 2021   18:09 Diperbarui: 30 Januari 2021   16:48 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena, bisa saja yang satu memiliki "kecepatan" yang berbeda dari yang lain, sehingga terkesan yang satu lebih ambisius mengembangkan bisnis yang sedang bertumbuh, sedangkan yang lain memperlakukan bisnis hanya sekedar mengisi waktu luang. 

Kalau ini yang terjadi, bisa dipastikan, kerja sama ini tidak akan bertahan lama, karena timpang.

Maka, menyamakan visi sebelum memulai sebuah kongsi menjadi hal yang penting, supaya semua yang terlibat mencurahkan energi yang sama demi sukses gilang gemilang di masa mendatang.

2. Keahlian/kepintaran bukan segalanya

Memilih pasangan bisnis, mirip-mirip dengan memilih pasangan hidup: menggunakan insting. Seringkali dalam hati kita merasa ada sesuatu yang janggal dengan teman kita.

Ketika akan memulai suatu usaha, tapi karena merasa bahwa kita cukup kenal lama dengan dia, maka, kita mengabaikan kata hati tentang teman tsb. 

Dokumen pribadi/gambar anak sendiri
Dokumen pribadi/gambar anak sendiri

Ini bukan soal kepintaran atau keahlian, ini lebih kepada nilai-nilai yang dihidupi, dan integritas. Pastinya kita semua meginginkan apa yang kita jalankan mendatangkan keuntungan. 

Tapi, ceritanya menjadi lain, apabila pasangan bisnis kita menghalalkan segala cara, termasuk cara yang tidak halal, untuk meraih keuntungan. 

Bisa dijamin, punya rekan bisnis seperti itu mendatangkan rasa was-was yang mengusik kedamaian hati untuk melanjutkan bisnis yang dijalankan.

3. Aturan Main yang Jelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun