Mohon tunggu...
Harry Irawantho
Harry Irawantho Mohon Tunggu... -

rakyat biasa dari pedalaman Kalimantan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anda Meloloskan 560 Penjahat Ke DPR Demi 1 Malaikat Sebagai Presiden. Mikir Lagi...Mikir!

5 April 2014   19:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:02 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan yang milih cuma bisa koar-koar di socmed atau forum diskusi. Si 'malaikat' babak belur 'dihajar' 560 penjahat, hahahaaa... (demo, oke. tapi loe mau negara kita 5 thn ke depan diwarnai demo yg pro presiden terus, dikit-dikit demo, dan akhirnya mengalami krisis politik kayak Mesir)

**

Karena itu saya tidak akan pernah lelah mengatakan, pilih caleg yang bagus, supaya meringankan kerja "malaikat" yg terpilih jadi presiden. Caleg bagus tidak akan memikirkan ia dari partai mana, ketika jadi anggota parlemen, jika program "si malaikat" tadi bagus (walau beda partai) ia akan mengambil sikap politik nya yang benar. Seburuk-buruknya saya katakan akan lebih baik jika Anda "MEMILIH 560 MALAIKAT, UNTUK MENGAWASI 1 ORANG PENJAHAT" yang duduk sebagai presiden (lebih mudah digulingkan) daripada "MEMILIH 560 PENJAHAT DEMI MELOLOSKAN 1 MALAIKAT" sebagai presiden. Tapi doa saya adalah 560 malaikat di DPR dan 2 malaikat di kursi presiden dan wakil presiden. Amin. hahahaaa.... (loe ingat dulu tahun 2009, begitu populernya seorang capres dari si biru, dan loe lihat anggota partai mana yang banyak ditangkap oleh KPK dalam waktu berjalan, dari si biru bukan?! Jangan ulangi kesalahan dan akibat dari "popularitas ketokohan" hingga kita asal coblos caleg-nya)

Sekian dulu. Semoga tulisan ini bermanfaat. Maaf jika ada kata-kata yang menyinggung, tulisan ini maksudnya hanya mencerdaskan para pemilih untuk dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik. Tidak ada maksud memihak atau menjatuhkan seseorang atau sekelompok orang. Keputusan tetap di tangan rakyat. Masih ada waktu, untuk mencari tahu caleg yang baik. Demi Indonesia yg lebih manusiawi. Jangan golput!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun