Mohon tunggu...
Irawan Saputra
Irawan Saputra Mohon Tunggu... Guru - Baik baik saja

Irawan Saputra berasal dari Sumbawa Besar. Memiliki cita-cita untuk membangun bangsa berdasarkan Pancasila, nasionalisme, dan Pendidikan. Sangat menyukai menulis dan membaca Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Kawan Samudra

11 Mei 2018   18:47 Diperbarui: 11 Mei 2018   18:59 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kawan samudra

Bulan biru hanyut di matamu

Di antara dua senyum yang tersapu gelombang

Kalaupun punggungmu menjadi landasan matahari katanya

Maka biarkan terik ini tetap berkisah tentang jala dan samudra

Kawan samudra

Angin menarik jingga Surya mengabur

Arus menghapus jejak langkahmu yang tak lupa untuk apa dan untuk siapa kau menerjang

Badai adalah hidupmu, satu dalam pasang dan surut yang membelah cakrawala

Kau tak berteman dengan rembulan, tapi rembulan tetap terpancar dari matamu

Kawan samudra

Ketika bahtera mengalun di atas lagu lautan yang tampak terkadang bisu atau bising

Jari jari yang terasa asin, menjadi kisah menepis peluh

Bahtera adalah kawan tempat mimpi tertambat dan terpijak

Jiwa jiwa yang menyanyi terkadang jelas mendendang

"Aku tak akan pulang walau di seberang samudra, rindu tertambat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun