Mohon tunggu...
Irawan Saputra
Irawan Saputra Mohon Tunggu... Guru - Baik baik saja

Irawan Saputra berasal dari Sumbawa Besar. Memiliki cita-cita untuk membangun bangsa berdasarkan Pancasila, nasionalisme, dan Pendidikan. Sangat menyukai menulis dan membaca Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi| Kita di Negeri Terjajah

23 Februari 2018   20:24 Diperbarui: 23 Februari 2018   20:25 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita belum merdeka
Tapi bukan dari mesiu atau selongsong peluru
Kita belum merdeka
Tapi bukan dari perampas merica dan cengkeh yang pergi berlayar ke titik seberang dunia
Kita belum merdeka
Tapi bukan dari rintihan atau raungan pria yang menginjak kepala serdadu berbambu runcing

Kita di negeri terjajah
Yang tertindas di atas raungan bapak  bangsa, proklamasi, reformasi hingga cita-cita masa depan
Kita di negeri terjajah
Yang berkuasa semuanya pandai mengatur jalan fikir dengan kuasa
Kita di negeri terjajah
Terjajah dari sesama manusia jelata yang tampak gagah dengan dasi kupu-kupu dan wajahnya yang tertusuk di surat suara
Kita di negeri terjajah
Dari orang yang buta mata dan hati, dan cukup puas dengan angka, data, grafis dan pujian
Kita di negeri terjajah
Bersama kawan-kawan yang berjalan ke depan dengan perut tak terisi
Kita di negeri terjajah
Bersama gadis berambut putih yang memikul pasir dan bata
Kita di negeri terjajah
Dengan para pekerja yang bermimpi pulang dengan upah dan harap agar tulang punggung tidak patah
Kita di negeri terjajah
Bersama mereka yang pandai membuat kisah asal bapak senang dan rating televisi meroket

Kita di negeri terjajah, kita belum merdeka
Merdeka dari perasaan tertindas dan keraguan
Dari keserakahan dan kekuasaan yang membabi buta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun