Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bijak Finansial Antara Kebutuhan dan Life style (Seri Diskusi Mblarah #18)

7 Januari 2025   20:53 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijak Finansial Antara Kebutuhan dan Life style Seri Diskusi Mblarah #18 foto Dokpri Eko Irawan - Januari 2025

Bijak Finansial antara Kebutuhan dan Life style
(Seri Diskusi Mblarah #18)
Ditulis oleh : Eko Irawan

Tahun baru diidentikan dengan harapan baru. Tahun baru bukan sekedar pesta dan liburan, tapi juga sebuah perenungan tentang kemarin, hari ini dan esok. Tentang apa ? Diskusi Mblarah kali ini coba membahas Bijak Finansial antara Kebutuhan dan Life Style. Seperti apakah tahun 2025 menurut kajian para Mblarahisme, yuk di kulik bareng, semoga menginspirasi.

Diantara Jagung bakar dan Bantengan

Tak seperti pesta tahun baru beberapa tahun lalu, kali ini perginya tak perlu jauh jauh. Hanya diseputar rumah dan menikmati sensasi yang sama, yaitu tentang sebuah harapan baru.

Pengalaman memang guru terbaik. Dahulu masih rela jauh melihat pesta tahun baru hingga ber macet ria di jalan. Bahkan pernah pada waktu itu hingga jauh ke Malioboro jogjakarta. Bagaimanapun juga, liburan merupakan cara merefresh jiwa raga agar kembali prima untuk menghadapi tantangan, khususnya di tahun baru.

Manusia bisa mengalami stress sehingga jika tak pernah rekreasi, pasti banyak efek dan unsur negatif yang mengganggu kinerjanya. Kemampuannya menurun sehingga dalam menghadapi tantangan cenderung tidak fokus dan konsentrasi pasti akan menurun. Jadi sempatkan rekreasi walau tak jauh dan tak harus keluar biaya besar.

Biaya adalah sisi finansial yang tetap harus dipertimbangkan agar selepas pesta tahun baru, kehidupan kita tidak berantakan karena terlalu boros dibelanjakan saat liburan tahun baru. Dan menyambut tahun 2025 kali ini mari berwisata ke desa aja.

Diantara Jagung bakar dan Bantengan foto Dokpri Eko Irawan - Januari 2025
Diantara Jagung bakar dan Bantengan foto Dokpri Eko Irawan - Januari 2025

Menikmati tahun baru diantara Jagung bakar dan Bantengan. Menikmati sensasi mberot dan asyiknya jagung bakar. Ini saya, bagaimana dengan pembaca ? Diseri Diskusi Mblarah berikutnya nanti kita bahas lebih asyik seputar Bantengan dan sensasi mberotnya.

Membaca kondisi Terkini

Ada dua hal yang bisa dicermati, pertama kondisi internal dan faktor eksternal. Kondisi internal tentu kondisi masing masing pribadi. Dompet masing masing ada isinya atau lebih banyak tagihannya. Menurut survey, pengeluaran masyarakat Indonesia terpotret dalam survey sbb :

Sumber BPS Tentang Komoditas Kebutuhan dasar 2024
Sumber BPS Tentang Komoditas Kebutuhan dasar 2024


Survey dari BPS tahun 2024 tersebut memotret gambaran pengeluaran masyarakat Indonesia. Di nomer satu pengeluaran untuk beli beras. Nomer 3 dan seterusnya untuk belanja kebutuhan dapur mulai dari daging ayam hingga yang bawang merah. Yang menarik, ternyata di nomer 2 tertera tentang kebutuhan belanja rokok. Meskipun rokok bukan kebutuhan pokok, ternyata rokok berada di nomer 2 terbanyak dalam belanja setelah beras.

Harga rokok terkini memang cenderung tambah mahal, termasuk harga beras. Belum lagi gonjang ganjing tentang PPN 12 %. Sementara itu apa sebanding dengan kenaikan UMR ? tak semua orang bekerja memperoleh gaji sesuai standar UMR. Apalagi lowongan pekerjaan juga semakin sulit. Kurang lebih seperti itulah membaca Kondisi terkini.

Ditengah berita yang cenderung mencemaskan ini, harapan di tahun baru tetap jadi spirit untuk lebih baik. Terus bagaimana menurut pendapat para Mblarahisme ?

Bijak Finansial itu seperti apa ?

Siklus diskusi Mblarah terus bergerak menjawab tantangan perubahan dengan cara memanusiakan manusia. Kesadaran bahwa siklus hidup kita bukanlah mesin dan robot, maka sekali waktu perlu bertemu teman terdekat yang bisa memberikan inspirasi simple namun mengena. Sama dengan diskusi terdahulu, pertemuan ini tetap santai namun menarik untuk diskusi.

Jika baca hasil survey diatas, secara umum jawabnya adalah menghemat pengeluaran. Yang perokok, bisa mengurangi bugjed belanja rokoknya. Rokok sudah merupakan life style, khususnya kaum pria. Semakin mahal dan bermerk produk rokok seorang pria, semakin tinggi life style seorang pria. Itu hanya salah satu point yang dijadikan contoh. Tentu bapak bapak perokok akan protes, kok hanya soal rokok yang dibahas. Tentu ini karena gambaran survey tersebut diatas. Tentu butuh survey dan kajian lebih mendalam jika ingin hal ini lebih berimbang.

Kebutuhan dan life style seseorang tergantung cara tingkat penghasilan yang bersangkutan. Bijak Finansial mendorong seseorang jadi realistis dan tidak mengejar life style tertentu yang tidak sebanding dengan penghasilannya. Bijak Finansial adalah cara menyikapi keadaan ekonomi secara lebih tanggap.

Selain berhemat dengan penghasilan yang telah ada, diperlukan juga upaya kreatif memperoleh penghasilan tambahan melalui cara yang Syah dan tidak melanggar aturan. Intinya, belajar dari kasus ini keminatan belanja harus bijak dan selektif. Belanjalah pada hal hal yang penting saja. Dan tentu kebijakan ini diukur dari kesehatan finansial masing masing. Yang dari segi finansial masih kurang baik, tentu harus mampu bijak Finansial dengan cara ukur dompet masing masing. Hutang jangan dijadikan solusi, karena dengan menambah hutang baru dan sementara jumlah penghasilan tetap, pasti akan menimbulkan masalah baru. Apalagi yang terjebak pinjol, akan tambah memberatkan.

Atur life style sesuai dompet masing masing dan selamat menikmati sensasi tahun baru 2025 dengan full enjoy.  Bismillahirrahmanirrahim mari Bijak Finansial.

De Huize Mblarah, 5 Januari 2025
Ditulis untuk Seri Diskusi Mblarah 18

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun