Menyusuri Tumpang dari Nol Kilometer
(Seri Napak Tilas Tumpang #2)
Ditulis oleh : eko irawan
Bagi yang pertama kali ke Tumpang kabupaten Malang akan bertanya dari mana menelusuri Tumpang yang sejak tahun ini menjadi Desa Budaya. Hal ini tidak sama saat wisatawan datang ke Jogja, maka titik nol km akan jadi jujugan pertamanya. Mari Menyusuri Tumpang dari Nol km. Selamat membaca.
Mengenal Nol km Tumpang
Titik nol kilometer adalah penanda geografis atau patokan pengukuran jarak di suatu wilayah. Titik nol kilometer juga dikenal dengan istilah kilometer nol atau km 0. Titik nol kilometer biasanya ditandai dengan tugu atau monumen, dan lokasinya biasanya tidak jauh dari alun-alun atau pusat kota. Keberadaan Titik nol kilometer di setiap kota atau wilayah berbeda-beda.
Dimanakah titik 0 Km tumpang ini berada ? Tumpang sebagai Ibukota Kecamatan Tumpang ternyata juga memiliki titik Nol km. Tidak banyak yang mengetahui dimana keberadaan titik 0 Km tumpang berada, karena di lokasi ini tersembunyi dan tidak begitu dirawat. Disekitar titik 0 Km Tumpang juga belum didirikan sebuah penanda keberadaannya. Biasanya lokasi ini dijadikan kebanggaan para wisatawan dengan foto di tempat tersebut saat datang berkunjung.
Berikut foto terkini penanda 0 Km Tumpang
Berikut jika ditelusuri memakai aplikasi google map bisa klik di Taman Batu Tumpang di :
https://maps.app.goo.gl/VDek6inYZZeevFvJA
Kok di google map ditulis Taman Batu ? Dilokasi tersebut memang terdapat sebuah taman yang dahulu berada di depan eks kantor kecamatan Tumpang yang ada di sebelah timur taman tersebut. Mengenai hal ini bisa dibaca ditulisan saya sebelumnya : Uklam Uklam Temu Kenali Tumpang Via Google Map.
Kenapa 0 Km Penting ?
Keberadaan 0 Km ini penting karena dari sanalah wisatawan memulai kunjungannya. Potensi wisatawan yang melewati Tumpang sangat besar karena selama ini tumpang telah menjadi tempat transit wisatawan yang berkunjung ke Bromo Tengger Semeru. Tumpang juga memiliki Destinasi cagar budaya tingkat Nasional, yaitu candi jago atau Jajaghu.
Sudah saatnya memberikan daya tarik baru yang memikat di titik 0 Km Tumpang ini. Usulan ini bukan tanpa alasan, karena dengan munculnya titik Nol kilometer Tumpang ini menandakan keberadaan Tumpang sebagai Desa Budaya akan semakin dikenali wisatawan. Dari sanalah dimulai Menyusuri Tumpang dari nol kilometer.
Sebutan Taman Batu Tumpang sudah tidak relevan karena kata batu tidak merujuk ke desa tumpang, tapi lebih cocok merujuk ke kota Batu yang telah lebih dahulu menjadi kota wisata. Saatnya disana ada sesuatu yang menunjukan apa saja keistimewaan Tumpang sebagai Desa budaya. Dengan tehnologi terkini, para wisatawan tinggal scan barcode dan langsung bisa akses pusat informasi untuk menemukan apa saja keistimewaan desa Tumpang secara real time dan up to date. Tentu ini sebuah tantangan bagi LAD Mandala Cakrawati Tumpang sebagai garda terdepan. LAD adalah Lembaga Adat Desa yang harus berperan aktif. Selamat bekerja para pejuang Dan pegiat, karena LAD Tumpang adalah unsur masyarakat yang bergerak di garda terdepan.
Tulisan ini hanya pemantik awal dari sebuah rencana besar yang terus digagas. Penulis sendiri merasa terpanggil untuk berperan sesuai kemampuan masing masing dan kapasitas penulis sebagai bagian dari team Riset dalam tubuh LAD ini. Dari mana dimulai? Saya kira dimulai dari titik nol kilometer ini. Semoga segera terwujud di tahun tahun mendatang dan akan menjadi destinasi yang membanggakan dan jadi titik awal kunjungan untuk orang yang baru pertama kali datang ke Tumpang.
Terima kasih sudah membaca, semoga menginspirasi.
Â
Jinalayapura Jajaghu, 26 Desember 2024
Ditulis untuk Seri Napak Tilas Tumpang 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H