Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urgensi Acara Liburan, Haruskah? (Seri Diskusi Mblarah #15)

24 Desember 2024   17:42 Diperbarui: 24 Desember 2024   17:42 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kolam renang karya Eko Irawan diolah untuk Seri Diskusi Mblarah #15 -Desember 2024

Urgensi Acara liburan, Haruskah ?
(Seri Diskusi Mblarah #15)
Ditulis : oleh eko irawan

Peristiwa, Lakalantas Senin tanggal 23 Desember 2024 di Jalan Tol di daerah lawang Malang yang jadi berita viral di media, sungguh jadi bahan renungan tentang Liburan dan giat akhir tahun. Seri Diskusi Mblarah kali ini ingin memberikan sumbangan renungan, pemikiran dan inspirasi agar musibah seperti itu jangan sampai terjadi di masa mendatang. Kami turut prihatin dan mengucapkan Innailaihi wa innailaihi Rojiun. Semoga diberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan dan Almarhum diberi tempat terindah di sisiNya. Bagi yang luka agar diberi kesembuhan dan cepat pulih kembali dari kondisi trauma akibat kecelakaan tsb.

Tradisi Liburan Akhir Semester

Liburan ke luar kota adalah opsi yang banyak jadi pilihan bagi sekolah mengadakan Tradisi Liburan Akhir Semester. Haruskah ? Tradisi demikian sejak saya menempuh pendidikan kelas 6 SD di tahun 1986 sudah rutin dilakukan. Waktu itu tujuan kami ke candi Jago di Tumpang dan Candi Penataran di Blitar. Hal yang sama juga dilakukan saat kelas 3 SMP. Baru pada kelas 3 SMA, tradisi ini tidak dilakukan karena waktu pada saat itu bersamaan dengan Pemilu Tahun 1992. Jadi semua kegiatan seperti panggung seni hingga wisata sampai giat study banding lulusan ditiadakan.

Dalam kelompok Diskusi Mblarah juga punya banyak cerita sesuai pengalaman masing masing. Alhamdulillah rata rata tidak mengalami tragedi lakalantas. Pertanyaannya, haruskah opsi liburan akhir tahun ini harus jauh dan mengunjungi destinasi terkenal ? Bagaimana Urgensi Studi banding, Liburan dan Giat Akhir Semester bagi sekolah dan para siswa ? Tentu semua ada kajian akademiknya. Dan liburan akhir Semester ini tetap harus dilihat dari berbagai perspektif plus minusnya.

Dari segi siswa, pengalaman studi banding ini tetap merupakan pengalaman berharga. Tak semua orang tua siswa mampu mengajak anak anaknya liburan. Giat bersama sekolah yang dilakukan bersama teman satu angkatan akan jadi kenangan indah tak terlupakan.

Kunjungan studi banding ke tempat cagar budaya atau destinasi wisata bermuatan pendidikan juga meningkatkan mutu pembelajaran. Semoga ke depan kegiatan studi banding ini bukan dilarang, tapi ditingkatkan segi kualitasnya agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

Memilih waktu, tujuan dan kendaraan yang tepat untuk Liburan

Liburan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi manusia. Liburan penting dilakukan terutama untuk kesehatan mental dan fisik, serta untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi. Apa saja manfaat liburan, mari kita rangkum bersama sebagai berikut :

1. Menurunkan Resiko Stres dan Depresi

Tak hanya anak usia sekolah saja yang butuh liburan, semua manusia membutuhkan giat rekreatif. Mereka yang terjebak rutinitas sehari hari akan mengalami kelelahan fisik dan mental yang akan menganggu efektivitas kinerja, kreativitas dan kemampuan inovasi. Kondisi stres yang merupakan awal dari depresi ini sangat membahayakan kondisi mental dan fisik seseorang.

2. Mendorong Munculnya Energi Positif

Seseorang yang mengalami kelelahan fisik dan mental karena kurang giat rekreatif dan liburan, tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga merugikan lingkungan sekitar dimana dia berada. Energi negatif cenderung destruktif dan merugikan semua pihak. Hal hal seperti malas, buntu ide dan gagasan, perselisihan dan konflik antar teman dll adalah bentuk energi negatif yang menganggu. Dengan giat rekreatif tingkat kesehatan akan lebih baik, daya imun tubuh meningkat dan jadi sarana mendorong munculnya energi positif. Dengan liburan, daya imun akan lebih baik dan membantu penyembuhan gangguan kesehatan fisik seperti jantung atau darah tinggi. Liburan akan membuat tubuh semakin sehat dan tubuh akan kembali prima pasca liburan.

3. Kamu bukan Robot

Sebagai manusia, kita harus sadar bahwa manusia itu bukan mesin, robot atau sistem komputer. Manusia tetap butuh waktu tertentu untuk istirahat dari semua rutinitasnya. Jangan paksakan diri jika engkau sudah merasa capek, lelah dan muncul pikiran negatif yang menganggu aktifitas mu. Ingat kamu bukan robot.

Minimal 3 hal mendasar tersebut diatas adalah manfaat liburan. Untuk liburan ini tetap harus tetap Memilih waktu, tujuan dan kendaraan yang tepat untuk Liburan.

Waktu yang tepat memang terprogram saat liburan di akhir semester. Resikonya macet di jalan, karena waktu yang bersamaan saat hadir di jalanan menuju destinasi wisata. Pertimbangkan pula keamanan transportasi dan tujuannya. Ini penting, karena jangan sampai berlibur ke tempat jauh, tapi meremehkan kondisi kendaraan yang dipakai dan kemampuan fisik pengemudi.

Jangan lupa telaah kondisi cuaca dan musim. Beberapa kejadian alam yang terjadi dan ramalan cuaca oleh BMKG Sekarang mudah diakses sehingga saat rekreasi tetap waspada dengan berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Jika sudah maksimal Memilih waktu, tujuan dan kendaraan yang tepat untuk Liburan serta telah memaksimalkan segala prosedur antisipasi, tentu sebelum liburan awali lah dengan berdoa memohon keselamatan, keberkahan dan manfaat dari liburan itu sendiri.

Haruskah Liburan itu Jauh ?

Diskusi Mblarah dengan teman teman sefrekuensi ternyata juga bentuk liburan kreatif yang bisa jadi alternatif. Banyak orang salah persepsi memaknai liburan itu harus jauh, pergi ke destinasi terkenal, naik bis atau pesawat dan memakai liburan secara berlebihan lainnya. Haruskah Liburan itu Jauh ? Tentu tidak !

Kata siapa liburan itu harus dihabiskan dengan bepergian jauh? Ternyata dengan Berdiam dan menenangkan diri dengan cara menyediakan waktu secukupnya untuk diri sendiri atau bersama orang terkasih pun, hal tersebut juga merupakan   liburan. Terutama khusus bagi yang selama ini memiliki segudang aktivitas yang menyita waktu tidur. Liburan dapat menjadi saat yang tepat untuk tidur dan beristirahat sepuasnya. Bagi yang ingin mencari suasana baru, staycation, atau liburan ke tempat-tempat yang bagus untuk beristirahat maka hal tersebut dapat menjadi pilihan.

Namun masak liburan hanya tidur dan molor melulu ? Bentuk liburan yang bisa dipilih adalah berkumpul dengan teman teman sefrekuensi dan buat diskusi Mblarah yang erat, santai dan tak perlu membahas hal hal berat yang sifatnya menambah pikiran. Diskusi Mblarah adalah wujud memanusiakan manusia secara santai tapi tetap memiliki manfaat. Selain untuk tukar pikiran, diskusi Mblarah merupakan silaturahmi kreatif yang mendorong memunculkan gagasan baru di esok harinya. Tak percaya? Coba aja dahulu. Tapi ingat, cari yang sefrekuensi. Yang beda prinsip bukan berlibur, tapi bisa memunculkan pertengkaran dan konflik yang tidak perlu.

Saatnya Menengok Destinasi Terdekat

Tak kenal maka tak sayang. Karena tak sayang, jangankan mau peduli, tahu saja tidak. Disekitar kita ternyata banyak destinasi yang sebenarnya luar biasa, tapi ternyata sama sekali tidak dikenal.

Standarisasi Berwisata ke Desa Aja sebenarnya bisa jadi patokan sederhana bahwa esensi liburan itu tak harus mewah, jauh dan berbiaya mahal. Jangan hanya untuk tujuan dipamerkan di media sosial, tapi esensi dan urgensi liburan juga harus dipertimbangkan.

Standarisasi yang tinggi dari kita sebagai wisatawan, harus ditinjau agar destinasi terdekat bisa bangkit dan memberi makna yang sebenarnya. Destinasi terdekat ini banyak yang dianggap hidup, tapi mati. Dianggap mati tapi mereka berusaha hidup. Seperti kata pepatah Hidup enggan, matipun segan.

Inovasi destinasi wisata ini banyak yang tidak diketahui jika standar wisata dari para wisatawan menentukan standar tinggi. Destinasi ini perlu dijadikan lokasi alternatif. Bantu mereka tumbuh dan viral kan. Mereka bayar listrik dan bayar ongkos kebersihan lokasi saja kesulitan. Dimana saja contohnya? Silahkan baca lanjutan diskusi Mblarah ini. Yang pasti, mereka ada. Tujuannya luar biasa. Mereka secara dasar telah memiliki syarat standar hingga legalitas badan hukum, tapi mereka lumpuh. Jika dianggap tak mampu layani tamu secara profesional, maka yang bekerja disana juga gotong royong dan harus bekerja dibidang lain, terus bagaimana maju jika hanya diminta kerja sosial dan sosial melulu, tanpa peduli mereka kelaparan.

Urgensi Acara liburan, Haruskah ? Tetap harus terutama untuk menolong para pegiat destinasi wisata, seni dan budaya terdekat. Liburan tak harus jauh, saatnya bekerjasama secara profesional agar berkah liburan bisa dinikmati semua pihak.

Selamat liburan, semoga berkah dan memberi manfaat.

De Huize Mblarah, 24 Desember 2024
Ditulis untuk Seri Diskusi Mblarah 15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun