Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Tanya Kenapa (Seri Puisi Asmaraloka #101)

15 November 2024   13:34 Diperbarui: 15 November 2024   13:44 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Asmaraloka #101 foto diolah dengan Snapsheed

Puisi : Jangan Tanya Kenapa
(Seri Puisi Asmaraloka #101)
Ditulis oleh : eko irawan

Bertanyalah kabar, seperti apa.
Tentang sehat, silaturahmi bagaimana.
Kenapa pura pura, saat orangnya ada.
Baik dimuka, dibelakang dicela.

Susah orang bukan hiburan.
Hal pribadi, soal pilihan,
tak layak jadi tontonan.
Susah senang urusan masa depan.
Jangan Tanya Kenapa,
keputusan bukan lelucon guyonan.

Jangan tanya kenapa,
Saat memilih hidup sendirian.
Yang bersama,
Jangan tepuk tangan
saat ada pertengkaran.
Tak perlu tertawakan, yang hidup kekurangan, banyak tanggungan.
Ini cobaan, bukan panggung hiburan.

Ideal, hidup rukun bahagia.
Hidup nyata tak sesuai cocot teori belaka.
Dunia masing masing berkisah beda.
Tetangga yang santun itu,
Jangan tanya Kenapa.

De Huize Sustaination, 15 November 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 101

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun