Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Monggo Nang Njago Memaknai Pahlawan UMKM (Berwisata ke Desa Aja #10)

12 November 2024   11:25 Diperbarui: 12 November 2024   11:45 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Monggo Nang Njago November 2024

Monggo Nang Njago Memaknai Pahlawan UMKM (Berwisata ke Desa Aja #10)
Ditulis oleh : eko irawan

Seru seruan di Monggo Nang Njago RW.X Desa Tumpang semakin bergelora. Memasuki bulan November yang bertepatan dengan Spirit Hari Pahlawan, Monggo Nang Njago benar benar mampu memaknai Pahlawan UMKM yang nyata bagi warga sekitar. Bagaimana keseruannya ? Saatnya berwisata ke Desa Aja. Saatnya kunjungi inovasi destinasi wisata yang ada dikampung, agar pertumbuhan ekonomi juga sampai dipelosok gang di seluruh negeri. Selamat membaca, semoga menginspirasi.

Serunya UMKM Wong Njago

Berawal dari bazar bersama RW X di dusun Njago Desa Tumpang pada Perayaan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus kemarin, UMKM Wong Njago jadi branding memacu UMKM kampung yang kreatif.

Berikut liputannya


https://youtu.be/kfaYClw_9hQ?si=5TsKfmHFzk_qXwII

Tiap kampung sebenarnya punya potensi yang bisa diangkat secara tematik untuk memberikan makna pada kampung itu sendiri. Sebuah kampung bisa jadi destinasi wisata yang unik dan memiliki daya tarik sesuai potensinya masing masing. Tengok saja Kampung Heritage Kajoetangan yang sekarang menjadi destinasi wisata heritage yang unik di tengah Kota Malang. Keberadaan Kajoetangan bak Malioboro di Yogyakarta yang memberikan warna baru pariwisata. Rasanya belum ke malang jika belum berkunjung ke Kajoetangan Heritage.

Di Wilayah Tawangsari, sekarang wilayah RW. 1 kelurahan Sumbersari kota Malang juga dapat ditemukan destinasi bertajuk Kampoeng Sedjarah. Kampung ini mengangkat tema sejarah perjuangan era perang kemerdekaan dimana pada masa tersebut wilayah ini terdapat markas Komando Gerilya Kota dan mereka disana mengembangkan museum Reenactor Ngalam yang memberikan kontribusi pada pendidikan sejarah melalui konsep life historical Reenactment. Sebuah konsep yang belum banyak dikenal dan diharapkan jadi salah satu alternatif pendidikan sejarah di masa depan yang khas Indonesia.

Di RW.3 kelurahan Bakalan Krajan kecamatan Sukun Kota Malang juga dapat kita jumpai Kampung Nila Slilir yang merupakan cikal bakal dari Redtis. Redtis adalah sebuah usaha berbasis budidaya ikan nila bioflog yang memanfaatkan lahan sempit untuk budidaya ikan nila. Inovasi ini juga telah menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan banyak peluang usaha melalui budidaya ikan nila. Keistimewaan nila bioflog ini kolamnya tidak berbau dan harga jual hasil panen ikan nila di wilayah Jawa timur masih tergolong sangat baik sehingga memberi peluang yang menarik bagi mereka yang berminat pada budidaya ikan nila.

Terus bagaimana dengan warga RW. X dusun Njago ? Dengan berbekal guyub rukun dan menciptakan pasar UMKM diharapkan jadi destinasi baru pasar UMKM Minggu pagi tidak hanya bagi warga desa Tumpang, tapi juga bagi wisatawan yang akan berwisata menuju Bromo Tengger Semeru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun