Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersama tapi Sendiri Kesepian (Seri Ruang Waktu Cinta #82)

26 Oktober 2024   12:06 Diperbarui: 26 Oktober 2024   12:17 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Ruang Waktu Cinta #82 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Prosa liris : Bersama tapi Sendiri Kesepian
(Seri Ruang Waktu Cinta #82)
Ditulis oleh : eko irawan

Saat lelah lelahnya. Pulang untuk pertengkaran baru. Aku bukan mesin ATM. yang selalu datang membawa uang. Ada kalanya bilang, saldo tidak mencukupi.

Pasti marah jadi hiburan tak romantis. Dikira diluar itu seneng seneng aja. Happy happy aja. Nongkrong bareng kolega. Disangka nyantai bin enjoy.

Mau nangis malu. Kok cengeng? Saat lelah lelahnya itu, kangen masa pacaran. Tentang teori syukur apa adanya. Mampu menerima kurang lebihnya.

Tuntutan hidup Rubah jadi tontonan rumit. Ini bukan sinetron, apalagi Drakor. Tak bisa jawab ditanya kapan. Antara kepastian dan janji. Dilihat akhir, bukan kemarin lalu, tentang cerita apa.

Maaf jika terpaksa, jalan sendiri sendiri. Sepi tapi berdua. Sebuah kisah kasih yang sakit. Saatnya masuk UGD. lirik sana lirik sana sini untuk U=utang G=gadai D=Dol. ( Dol adalah istilah bahasa Jawa untuk menjual).

Bersama tapi Sendiri Kesepian. Saat rejeki tak mau mendekat. Serasa jauh diplanet mars. Dan kau ada di planet venus. Padahal kita dibumi, tapi...

Memang tak seindah jatuh cinta. Mampu nikmati sejuk dibawa payung berdua. Kenyataannya panas membara. Diiringi token listrik yang bunyi tit tit tit. Dan dompet kempes yang kosong.

Bersama tapi sendiri kesepian. Diungkap bisa nyalakan api pertengkaran. Membangun cinta ternyata penuh Lika liku. Terjebak alur demi jaga cinta itu apa.

Memang uang bukan segalanya. Tapi tanpa uang, beli beras pakai apa. Bayar tagihan tertunda. Jadi catatan panjang nota tagihan. Pulang serasa disanggong depkolektor.

Itu asal mula Bersama tapi sendiri Kesepian. Yang membuat basi janji pacaran. Bikin kadaluarsa kepercayaan. Jadi racun bunga cinta. Menuju mati, hampa, kesepian.

Jangan biarkan cinta mati. Pupuklah percaya pada penguasa Langit. Rejeki tak akan salah alamat. Ruang waktu cinta yang akan jawab. Mulai dengan bismillah, jangan dari nol lagi.

De Huize Sustaination, 26 Oktober 2024
Ditulis untuk Seri Ruang Waktu Cinta 82

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun