GPP (Seri Puisi Epigram #33)

Puisi : GPP
(Seri Puisi Epigram #33)
Ditulis oleh : eko irawan

Memang susah hadapi overthinking. Bawaannya khawatir. Isinya curiga. Semua harus jelas dari A sampai Z.

Dijelaskan, tidak bakal ngerti. Tidak akan paham. Habiskan waktu, habiskan energi. Bikin sesak, bikin stress.

Baca juga: Nikmati Hidupmu (Seri Puisi Epigram #11)

Karena salah paham bikin runyam. Salah sangka bikin perkara. Isinya curiga, ujungnya cemburu. Marah marah bikin salah arah.

Saat tak dijelaskan dituduh bohong. Nggedarus omong kosong. Nuduh janji palsu. Ditanggapi makin sakit hati.

GPP. Jawaban singkat, daripada jelaskan semuanya. Bukan tak mau omong. Tapi aku tak mau rame, titik.

Baca juga: Perahu Kertas (Seri Puisi Epigram #20)

Beda frekuensi sulit temui solusi. Beda nada tak nyaman ditelinga. Temukan  dengan hati, bukan caci maki. Gandeng tangan, lepas ego bicarakan bersama.

Kau bukan atasanku. Kau bukan bossku. Kau bukan hakim, kau bukan polisi. Tapi kau kekasihku.

Baca juga: Fase Ikhlas (Seri Puisi Epigram #19)

Lebih nyaman bilang GPP, daripada jelaskan semuanya.

De Huize Sustaination, 23 Oktober 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Epigram 33

Catatan Kaki

GPP biasa dibaca ga pa pa merupakan bahasa gaul dari kata Nggak Apa Apa.

Kompasianival

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H