Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wangimu Obat Rinduku (Seri Puisi Asmaraloka #89)

22 Juni 2024   20:10 Diperbarui: 22 Juni 2024   20:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Asmaraloka #89 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Puisi : Wangimu Obat Rinduku
(Seri Puisi Asmaraloka #89)
Ditulis oleh : eko irawan

Untuk apa mahal, jika tak berkesan. Bukan soal merk yang dilabelkan. Parfum itu kegemaran. Cerita wangi kesukaan.

Semerbak harum parfummu. Wangimu obat Rinduku. Urai kangen yang membelenggu. Tapi hadirmu lebih kutunggu.

Bau hanya membantu. Tanda hadir kekasihku. Peka rasa semerbak syahdu. Obat rindu itu bertemu.

Biarlah wangi mendekap sepi. Memeluk kasih dua hati. Tetap tumbuh menemani.
Tanpa parfumpun jadi cinta sejati.

De Huize Sustaination, 22 Juni 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 89

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun