Puisi : Hari Bumiku
(Seri Ruang Waktu Cinta #67)
Ditulis oleh eko irawan
Resah atau Pasrah.
Saat Perlahan, bumi mulai rusak parah.
Tak sejuk jadi gerah.
Padat berdesak,
Ruang waktu cinta nan gelisah.
Air jarang jernih, Langit jarang biru.
Pohon jadi langka, nafas dihimpit debu.
Sawah jadi rumah,
kampung padat membelenggu.
Ini duniaku, 22 April Hari Bumiku.
Dimana kelak nyaman anak cucu.
Ruang waktu cinta masa depanmu.
Sekarang rasa bumi,
sudah beda dengan dulu.
Bagaimana nanti duhai bumiku.
Bisa apa, sekarang yang bisa.
Jangan buang sampah semena mena.
Tanam pohon dan bunga.
Lestarikan alam, menyatu semesta.
Agar kelak tetap ada.
Bukan tinggal cerita.
Jaga bumi, tempat hidup manusia.
Lestarikan ruang waktu cinta.
De Huize Sustaination, 22 April 2024
Ditulis untuk Ruang Waktu Cinta 67
Catatan Kaki
Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April oleh masyarakat Dunia. Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan lingkungan. Peringatan Hari Bumi dilatarbelakangi oleh dampak tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California, Amerika Serikat pada tahun 1969. Sebagai masyarakat awam, saatnya lakukan apa yang mampu dan bisa dikerjakan sesuai kapasitas masing masing. Bumi tempat tinggal kita. Diwariskan untuk tempat hidup anak cucu kita. Ruang waktu Cinta yang Nyaman itu saat kesadaran akan kesehatan lingkungan dikerjakan dengan gerakan gerakan bermakna untuk bumi oleh semua manusia. Tak perlu protes, tapi kerjakan apa yang kamu bisa. Itu lebih berguna serta punya makna. Bismillah diawali dengan yang bisa dikerjakan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H