Puisi : Bacalah
(Seri Diksi Bicara #6)
Ditulis oleh : eko irawan
Untuk apa puisi ditulis? Penuhi jagad kata kata. Hiasi beranda, warnai panggung sastra. Ayo tulis, tulis saja!
Jangan simpan rasamu. Untuk apa kau sembunyikan. Ungkapkan gayamu, itu khas dirimu. Potret sejati, gambar betapa indah karya penamu.
Siapa bilang gampang? Jika gampang mana tulisanmu? Tak menulis akan tenggelam. Terlupakan masa, tak diketemukan bahkan oleh siapapun.
Mari tumbuh bersama. Bacalah terus bacalah. Diksi Bicara, sampaikan pada dunia. Abadikan setiap kata, bacalah setiap makna.
De Huize Sustaination, 16 Februari 2024
Ditulis untuk Seri Diksi Bicara 6
Catatan Kaki
Terima kasih untuk Mesem Cafe and art Gallery yang sudah mereproduksi tayangan pembacaan puisi puisi karya saya dalam format yang berbeda.
Puisi itu memang untuk dibaca dan mendengarkan musikalisasi puisi ternyata sangat syahdu dan memikat. Selamat mendengarkan. Jangan lupa like dan subscribe ya, biar kita bisa tumbuh bersama untuk melahirkan bentuk karya karya terbaru. Sebagai bentuk rintisan dua tayangan berikut sudah termasuk sangat luar biasa. Selamat mengapresiasi semoga menginspirasi.
Antara cinta dan lara
https://youtu.be/IYsU7-g8PLE?si=Q4A2cocMevLaqXv1
Kopi juga butuh manis
https://youtu.be/OwINrjSi3m0?si=Z6rLYwrmamtxwEmR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H