Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

7 Tips Frugal Living, Solusi Masa Depan Anti Pusing

29 Januari 2024   12:52 Diperbarui: 29 Januari 2024   12:54 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk seri Inspirasi Eko Irawan foto diolah dengan lumii dan snapsheed

"Hidup adalah hutang. Hutang sedikit, kurang. Hutang banyak tidak mampu bayar. Tidak hutang Butuh."
Jangan biasakan Hutang adalah saran terbaik sebelum kamu terjebak lingkaran hutang yang tiada habis sejak muda hingga pensiun. Realistis mana, menabung, hidup hemat atau kebutuhan dicukupi hutang tapi mengorbankan gaji dan bonus yang seharusnya pos kebutuhan bulan depan tapi dipakai sekarang. Bulan depan dicukupi pakai apa? Ya, hutang lagi. Dan yang celaka, itu hutang dipakai untuk life style agar dipuji teman sebagai orang hebat atau dipakai selingkuh, ke bar dan karaoke atau pergi wisata ke luar negeri.

4. Biasakan Menabung Dunia Akhirat

Jika terpaksa memenuhi kebutuhan dasar yang penting seperti kredit rumah atau motor, itu tetap wajar ditempuh dari pada kontrak rumah dan sewa mobil atau motor seumur hidup. 

Barang fungsional harus ada, tapi bukan milik sendiri justru bikin runyam. Untuk kebutuhan ini, jika ditempuh dengan menabung justru akan memakan durasi lama, sementara kita butuh fungsional setiap harinya. Jadi hutang dan kredit masih dianggap wajar. Tapi sisa gaji yang nanti diterima setelah dipotong untuk kebutuhan tsb, tetap diatas ambang minimalis yang wajar.

Urusan menabung ini untuk urusan dunia akhirat. Biasakan Menabung dan beramal secara wajar dan seimbang. Sisihkan penghasilan secara rutin agar makna menabung tetap berarti untuk hidup didunia dan diakhirat. Orang yang banyak hutang, kapan bisa beramal ? Untuk hidup sendiri saja kurang.

5. Selektif dalam Pergaulan

Apa hubungan frugal living dengan pergaulan? Dalam komunitas yang isinya beradu pamer, maka kamu wajib ikut memiliki sesuai standar pergaulan mereka. Yang tak sebanding harus out, dikucilkan dan digosibkan yang tidak bermutu dan kreatif. Soal makanan, pakaian, gaya hidup, hobby dan kebiasaan biasanya jadi ajang pamer yang ditunjukan. Sepanjang kamu mampu mengikuti, its no problem. Tapi kamu yang paksakan diri tanpa ukur kemampuan? Jelas akan jadi masalah keuangan serius.

Pergaulanmu dengan siapa, akan membentuk karaktermu. Kau kumpul dengan orang orang yang pesimis, tukang protes, raja mengeluh dan hobby salahkan dan kucilkan orang lain dengan alasan yang tidak ilmiah/masuk akal, maka kamu akan ketularan pola demikian. Bergaul dengan orang pamer, hobby selingkuh dan cari kesenangan dunia, maka kaupun juga akan ketularan.

Bergaul luas lintas jaringan itu perlu, agar koneksimu terbangun baik. Mereka yang tak bergaul, juga akan terasing di masyarakat. Dikira kamu sombong, dan saat ada kesulitan atau musibah, orang lain akan enggan membantu.

Penting tidaknya bergaul, yang bisa mengukur kemanfaatan dan kemampuan, adalah dirimu sendiri. Bukan dilarang bergaul, tapi yang selektif dalam membangun pergaulan. Hindari bergaul dengan mereka yang boros, bermewah diri, suka pamer dan menebar hal negatif lainnya. Gaji kamu minim, kamu terjebak pergaulan konsumtif, maka hasilnya kamu sendiri yang menemui masalah keuangan. Tak ngikut gaya mereka, kamu dianggap pelit. Tapi ngikut gaya mereka, dompetmu bisa habis untuk hal yang tidak jelas.

6. Jangan beli barang Tak bermanfaat dan jauhi hobby atau kebiasaan yang tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun