7 Tips Frugal Living Solusi Masa Depan Anti Pusing
Ditulis oleh : eko irawan
Catatan untuk mereka yang gajian sebulan sekali, frugal living atau hidup hemat harus jadi pilihan. Kenapa? Karena tanpa management keuangan yang terencana dengan baik, kelak akan banyak kebutuhan dasar yang sulit terpenuhi.Â
Apalagi yang punya tanggungan cicilan yang bersifat langsung potong gaji. Praktis gaji berkurang. Frugal living jadi keharusan karena untuk cari teman di meja makan itu sangat gampang.Â
Saat kamu kesulitan dan solusinya cari pinjaman teman atau saudara, apakah gampang? Yang jelas Tak ada yang mau nolong apalagi peduli dengan kesulitan mu. Inilah kenapa frugal living harus diterapkan oleh mereka yang berstatus pegawai atau karyawan.
Berikut 7 Tips Frugal Living Solusi Masa Depan Anti Pusing. Selamat membaca semoga menginspirasi.
1. Ukur kemampuan diri
Berapa penghasilan yang kamu terima setiap bulan? Cukupkah untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupmu? Yang masih single tentu tak bingung belanja anak istri, tapi yang sudah berkeluarga, harus memikirkan pemenuhan kebutuhan makan, kesehatan, pendidikan, listrik, air, BBM, Pulsa/wifi/paket internet dan iuran yang wajib karena kita hidup di masyarakat, seperti pungutan sampah, pungutan sosial dll.
Belanja harus terukur sesuai kemampuan diri. Sepanjang itu semua telah terpenuhi, hari harimu dijamin tidak ada masalah. Bahkan kamu bisa anggarkan giat makan diluar dan rekreasi bersama keluarga. Saat gajian, biasakan buat rencana pengeluaran dan bagi uang yang kamu terima dalam pos pos masing masing. Kamu sendiri yang tahu untuk apa saja.Â
Sisanya ditabung untuk persiapan pemenuhan kebutuhan yang tiba tiba muncul, seperti kondangan, hajatan, ada tetangga atau keluarga yang meninggal dan giat sosial lainnya. Misal tiba tiba ada keluarga datang dari luar kota yang bersilaturahmi mengunjungimu, tentu tak mungkin menyuruh mereka makan di luar atau disuruh bawa beras sendiri.
Ukur kemampuan diri jadi wajib karena itu realistis dan bukan pelit. Managemen pengaturan uang harus seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Jika besar pasak dari pada tiang, maka lama lama akan roboh ekonomi keluargamu.Â