Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kasmaran (Seri Diksi Bicara #3)

15 Januari 2024   18:53 Diperbarui: 15 Januari 2024   18:57 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Kasmaran
(Seri Diksi Bicara #3)
Ditulis oleh : eko irawan

Cinta itu buta, Membutakan. Tak peduli, yang lain terpinggirkan. Jadi prioritas, minta diutamakan. Serasa benar sendiri, itulah makna diksi Kasmaran (1).

Rugi mendebat orang kasmaran. Bicara benar, dianggap mengganggu kemesraan. Yang waras, dianggap pesakitan. Tak mempan ditegur,  yang sehat hilang kewarasan.

Kasmaran itu hak, tidak dilarang. Silahkan bahagia jangan dihadang. Tiap orang punya alasan, kasmaran itu girang. Yang tak satu frekuensi, jadi penghalang.

Diksi Bicara, tentang kasmaran melanda. Bagai bara api, nyala membara. Tak terima, tak dengar nasehat bicara. Ditabrak malapetaka, baru percaya.

Sesal tanda bodoh tiada guna. Petunjuk baik dianggap sampah belaka. Jika selamat, syukuri segera. Berani kasmaran, berani teken menderita.

De Huize Sustaination, 15 Januari 2024
Di Tulis untuk Seri Diksi Bicara 3

Catatan kaki

(1)

Kali ini mari kita meneroka kata yang berbunyi :"Kasmaran".
Dalam KBBI kata kasmaran bermakna :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun