Puisi Esai Eko Irawan #3 : Area 51
14 Desember (1). Sebagian orang ingat, tapi banyak yang lupa. Bukan mau bahas konspirasi. Bukan tentang UFO. Dan bukan mau cerita misteri dunia lainnya. Meskipun Area 51 (2) erat dengan hal itu, tapi....
Tak ada kue tart. Tak ada lagu ulang tahun. Tradisi yang tak ada, sepanjang hidupku. Istimewa, tapi sama dengan hari lainnya. Spesial, karena saatnya introspeksi. Quo Vadis area 51. Iya, mau dibawa kemana diriku, setelah umur diangka ini tiba.
Terima kasih buat teman teman yang ingat. Berkirim doa terbaik. Mohon maaf jika tak ada pesta. Tak ada traktir makan makan. Bukan pelit, tapi aku tak punya. Memang tak ada. Dan aku tak mau mengada ada, jika memang tak mampu.
Bagi yang lupa, siapapun dia tak masalah. Tiap orang punya fokus masing masing. Ada prioritas. Dan aku menghargai privasi mereka. Karena aku sendiri bisa lupa, hari hari istimewa teman teman semua. Sama. Impas. Jadi dibikin asyik saja. Sebuah ruang bernama De Huize Sustaination itulah isi area 51 milikku (3). Berguna untukku, semoga menginspirasi yang membaca.
Semua tentang kemarin, hari ini dan esok. Anggap ini omong kosong, jika tak terukur. Tak bisa dilaksanakan. Hanya sampah. Dan tulisan ini apa masuk kaidah puisi esai. Tentu harus ada yang baru. Tak memaksa. Ikuti saja karya selanjutnya (4).
Selamat untuk diriku sendiri. Area 51 maksudnya mulai hari ini usiaku bertambah. Semoga bertambah baik, berkualitas dan karya karyaku menginspirasi banyak orang. Simple itu saja.
De Huize Sustaination, 14 Desember 2023
Ditulis untuk seri Puisi Esai Eko Irawan 3
Catatan Kaki
1. 14 Desember itu hari ulang tahunku sendiri. Hari ini aku masuk di usia 51. Semoga lebih baik untuk karya karya selanjutnya.
2. Area 51 itu sangat unik dan misterius. Area 51 Terletak di Southern Nevada, Amerika Serikat.Pangkalan militer itu dikenal dengan sebutan Area 51 dan sebagai rumah bagi UFO yang ditangkap dan benda asing, terutama setelah kecelakaan UFO Roswell pada 1947.
3. Introspeksi diri perlu dilakukan oleh siapapun agar ada peningkatan kualitas diri yang signifikan. Bukan sekedar rencana muluk, namun harus bisa dilaksanakan, terukur, terarah dan mau dibawa kemana sebuah gagasan akan akan mampu terealisir. Moment introspeksi ini bisa dimulai saat ulang tahun atau saat tahun baru.
4. Bentuk tulisan puisi esai merupakan sebuah tantangan bagi saya untuk mengeksplore lebih jauh, karena menurut saya seorang penulis butuh media media baru untuk mengejawantahkan gagasan. Puisi cenderung fiksi. Esai cenderung fakta. Titik temu dari dua hal ini ada pada puisi esai yang lebih fleksibel dari pada saya harus menuliskan behind the Poem disetiap karya dimaksud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
