Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semesta Cinta (Seri Puisi Asmaraloka #76)

13 Desember 2023   08:07 Diperbarui: 13 Desember 2023   08:14 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Semesta Cinta
(Seri Puisi Asmaraloka #76)
Ditulis oleh : eko irawan

Bacalah Semesta. Dalam kilas hari hari suka duka. Perjalanan waktu yang penuh rahasia. Quo Vadis takdir anak manusia.

Saat lelah jadi mesin dunia. Tergulung nilai  terkungkung penjara. Sendiri sengsara. Harus memilih memilah dalam tafakur doa.

Temukan ayat dalam semesta Cinta. Akan tak ada bagi yang tak peka. Tetap ada sekalipun tak yakin dan Percaya. Tak ada omong kosong saat dunia tercipta.

Semua teratur, hanya tak semua manusia peka. Banyak yang gelap karena putus asa. Semesta Cinta diterjemahkan dengan Cinta. Hanya yang bodoh anggap cinta identik nafsu belaka.

Cinta itu agung Ayomi dunia. Pencerah sejati tanpa drama. Tapi tak tertangkap dalam ruang sempit putus asa. Berkah Rahmat Tuhan ada dalam rahasia Semesta Cinta.

De Huize Sustaination, 13 Desember 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 76

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun