Puisi : Selamat Datang Hujan
(Seri Sajak Langit #34)
Ditulis oleh: eko irawan
Terima kasih Langit. Kau sudah turunkan hujan. Menyiram bumi, mengairi kebun dan sawah. Tapi jangan banjir.
Sungguh manusia hanya pandai mengeluh. Lihai lupa diri dan sambat. Berat diukur dari kepentingan sendiri. Protes didahulukan, lupa syukur.
Panas mengeluh, hujan mengeluh. Apa yang tidak mengeluh. Semua diukur dari aku, kepentingan aku dan yang penting aku. Boleh tanya, apa peran aku untuk kesejahteraan dunia?
Selamat datang hujan. Kebijakan semesta bicara. Mari jaga kelestarian bumi. Giatkan penghijauan, jangan buang sampah sembarangan.
Rawat bumi agar lestari. Kalau bukan kita, terus siapa? Tak perlu nunggu ada bencana. Karena Yang bodoh, jago salahkan yang lain.
De Huize Kantoor, 25 Oktober 2023
Ditulis untuk Seri Sajak Langit 34
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H