Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Belanja di Warung Tetangga

25 Oktober 2023   00:52 Diperbarui: 25 Oktober 2023   01:03 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belanja di Warung Tetangga
Ditulis oleh : eko irawan

Bagaimana kebiasaan belanjamu? Pernahkah terpikir untuk berbagi rejeki dengan menghidupkan warung tetangga agar lebih maju? Memang lebih mahal jika dibanding dengan toko besar sekelas super market grosir. Bisa jadi Selisih 500 s/d 800 rupiah, tapi hal itu sudah menolong tetangga sendiri mampu membayar sekolah anaknya. Yuk kepoin warung tetangga agar tumbuh jadi UMKM kampung yang sukses dan terus bertahan jadi usaha kampung yang mandiri. Berikut catatan tentang warung tetangga agar tertolong dan pelahan tumbuh jadi destinasi belanja kampung. Selamat membaca semoga menginspirasi.

Budaya Tolong Menolong

Indonesia terkenal dengan budaya tolong menolong, guyub rukun dan gotong royong. Apakah tradisi ini masih relevan? Keberadaan warung milik tetangga adalah cukup strategis. Memang tidak lengkap dan ada selisih harga lebih mahal jika dibanding toko sekelas super market grosir. Namun dengan belanja di warung tetangga, hakekat tolong menolong asli Indonesia bisa membantu keberlangsungan warung tetangga agar tetap lestari dan tumbuh semakin besar sehingga secara tidak langsung turut pula membantu tetangga sebelah mampu membayar biaya sekolah anaknya.

Mari kita tengok warung warung tetangga disekitar rumah kita sendiri. Coba data dan belanjalah disana, agar warung warung tersebut tetap ada dan mampu bertahan. Dengan belanja disitu, kita turut membantu sektor UMKM yang ada disekitar kita.

Kebiasaan belanja di super market memang nyaman dengan segala diskon dan fasilitas yang disediakan. Selain lengkap, disana ada diskon dan kadang ada kupon undian dengan hadiah menarik jika belanja sejumlah tertentu. Tapi apa kamu sadar, dengan belanja disana kamu sudah membantu boss besar disana beli mobil mewah dan bisa liburan ke luar negeri.

Silahkan belanja disana jika barang yang kamu cari memang tidak ada di warung tetangga, namun kamu harus sisihkan rejeki untuk belanja di warung tetangga agar warung warung ini tetap eksis disekitar kita. Coba bayangkan jika warung warung ini bangkrut semua, sementara stok kopi dirumah habis dan sudah malam. Harus kemana belanja? Saatnya kembali menumbuhkan budaya tolong menolong. 

Kebiasaan bantuan langsung tunai bukan solusi mengatasi kemiskinan, karena tidak mendidik. Sektor usaha UMKM harus ditumbuhkan dengan partisipasi berupa belanja di warung tetangga. Hal ini mendidik warga agar berjiwa entrepreneur dan akan membantu warung tetangga eksis dan mencukupi kebutuhan keluarga mereka.

Jasa Warung Tetangga

Warung tetangga baik dagang kebutuhan barang rumah tangga, usaha jasa atau kuliner perlu dikunjungi. Selain silaturahmi dengan tetangga, belanja disana sudah sangat membantu perekonomian keluarga mereka. Jika kamu sendiri lagi terpuruk secara ekonomi, justru warung tetangga yang memberikan bon. 

Tak ada super market besar yang mau menolong memberikan pinjaman barang kebutuhan kepadamu. Tak punya uang, kamu tak bakalan bisa belanja disana. Warung tetangga sesungguhnya berjasa pada hidupmu. Sekali waktu jika ada yang buka usaha warung kopi, datangilah. Memang tidak sekeren nongkrong di cafe terkenal, tapi warung tetangga juga perlu dijadikan tempat selayaknya cafe. Dengan cara ini kamu turut membantu tetangga sebelah bangkit perekonomian. Jika kamu kesusahan atau mendapat musibah, tak ada boss cafe yang mau datang menolong. Justru yang datang tetap tetangga tetangga disekitarmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun