(Seri Sajak Langit #33)
Ditulis oleh : eko Irawan
Kelak akan rindu sekarang. Seperti sekarang, rindu kemarin. Kecuali tak ada yang dikenang. Tak ada yang indah untuk dilihat kembali.
Langit Lah yang akan simpan curhatmu. Suka duka yang terekam dalam doa. Masih jua menunggu, berjejal menanti yang belum terkabul. Tipis diantara protes, lemah diantara tuntutan.
Rasakan untuk yang layak dikenang. Lupakan untuk lembar baru yang tidak mengekang. Sambut yang datang, ikhlaskan yang hilang. Karena langit terus berputar, berganti siang, malam menjelang.
Langit, ajari aku bersyukur. Agar setiap nafas layak disanjung. Cukup sudah duka nestapa. Kelak akan rindu, kisah langit menaungi syahdu.
De Huize Penantian, 19 Oktober 2023
Ditulis untuk Seri Sajak Langit 32
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H