Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Ikan Nila Panen Cepat Untung Berlipat

5 Oktober 2023   20:05 Diperbarui: 5 Oktober 2023   20:10 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis Ikan Nila : Panen Cepat untung Berlipat
Ditulis oleh : eko irawan

Berani memulai dan Fokus pada pilihan adalah dua kunci memulai sebuah usaha bernama bisnis. Membangun sebuah bisnis bukanlah mimpi. Siapapun berhak untuk memiliki sebuah usaha nyata tentang apa yang disebut bisnis. Sebuah bisnis tentu memberikan kesejahteraan pada para pelakunya. Ada proses dan perjuangan, tentu juga ada suka duka. Kesuksesan sebuah bisnis bukan bersifat sulap simsalabim belaka. 

Merintis usaha dengan ide apapun bukan sekedar konsep angan angan diatas kertas. Jika ragu ragu diutamakan, bukan hasil yang akan didapat. Tentu segala sesuatu pasti ada kendala baik teknis maupun non teknis. 

Disinilah butuh proses belajar yang intens dan kesiapan melanjutkan sebuah gagasan dengan belajar dari sebuah pengalaman. Banyak yang kandas, karena diawal sudah menyerah duluan dan banyak yang berhenti ditengah jalan karena berbagai pertimbangan. Hidup memang pilihan, tak berani mencoba tak akan pernah paham prosesnya, sementara tak berani berproses tak akan pernah mendapatkan hasil dari apa yang disebut bisnis.

Apa yang saya tulis diatas seakan klise belaka, namun sepanjang saya menemani para sahabat di Slilir, kelurahan bakalan Krajan kota Malang, sejak 2019, seolah saya menemukan sekolah bisnis di kampung slilir yang sejatinya merupan bootcamp bisnis sejati. Berikut sekilas kisah para pejuang milenial membangun bisnis mereka dari kampung. Selamat membaca semoga menginspirasi.

Saatnya Miliki Bisnismu sendiri

Berpikir besar pada Budidaya ikan nila hingga menjadi bisnis ikan nila adalah sebuah keniscayaan. Gagasan budidaya ikan nila di Slilir dibangun saat pandemi covid melanda. 

Gagasan ini dibangun dengan tujuan memberikan peluang usaha, membuka lapangan kerja baru, memanfaatkan lahan yang tidak produktif dan memberikan kecukupan gizi keluarga. Inovasi ini berhasil masuk sebagai salah satu pemenang lomba inovasi tingkat nasional yang diadakan kementrian Menpan RB di Jakarta. 

Pengakuan ini membuktikan bahwa inovasi kampung, belum tentu kampungan. Dengan semangat pemberdayaan masyarakat inovasi ini terus dibangun dan dikembangkan hingga menjadi apa yang disebut bisnis ikan nila.
Berikut liputannya :


https://youtu.be/wqlRxfs82Zc?si=bsp1CGrU2TgzEymy

Tentu harus ada keberanian memulai dan secara konsisten terus berjuang untuk melanjutkan inovasi. Budidaya ikan nila sistem bioflok jangan dilihat sistemnya yang tidak memberikan hasil. Itu wacana orang yang kurang intens belajar transformasi dari budidaya menjadi bisnis. 

Budidaya makhluk hidup tentu harus memperhatikan aspek teknis budidaya dengan segala faktornya. Itu yang saya sebut sebagai kemauan belajar dari pengalaman. Para punggawa redtis selalu berbagi ilmu secara terbuka pada semua kemitraan yang bergabung dalam mekanisme yang dibangun Redtis. Proses berpikir besar inilah yang harus dibangun secara terus menerus. 

Jika orang hanya berpikir budidaya dan berpikir sempit dengan hanya diberi makan saja ikan yang dipelihara pasti menghasilkan uang banyak, tentu hal itu bukan dalam kerangka bisnis yang prospektif. Hal ini bukan matematika atau ilmu pasti. 

Jika ada kegagalan, lalu memutuskan kesimpulan bahwa sistem biofloknya yang bermasalah atau dibandingkan dengan budidaya ikan jenis lain yang notabene hanya diukur dari 1 kolam saja, tentu itu tidak ilmiah.
Redtis membangun kerangka bisnis ini dari hulu ke hilir. 

Dari bibit hingga mekanisme pemasaran yang kompetitif. Jejaring yang dibangun bukan sekedar jual ikan, tapi juga membangun kemitraan dengan mereka yang intens. Tak ada kesuksesan yang instant, semua butuh proses dan perjuangan. Redtis sudah jadi bootcamp nyata bisnis berbasis budidaya ikan nila. 

Selamat belajar bisnis apapun dimulai dari sekarang. Mereka yang menunggu contoh dari orang lain yang memulai jadi pioner akan jadi pengikut atau pengekor yang mengutamakan ragu ragu. Mereka yang muda harus memiliki semangat bisnis sejak muda. 

Selamat mengeksplore semangat bisnis sejak muda. Teruslah belajar pada mereka yang berjuang. Mereka yang belajar dari pembudidaya yang hanya punya satu kolam saja lalu memutuskan berhenti, adalah contoh patah semangat tanpa introspeksi diri. 

Bayangkan jika punya budidaya ikan tapi bangun siang dan malas bertanya. Mikirnya hanya sudah dikasih makan lalu ikannya pasti besar dan sukses sesuai hitungan matematika, tapi lupa teknis budidaya yang harus diperhatikan. Bagaimana kualitas air, bioflok, kesehatan ikan dan yang terpenting adalah adakah cinta dan doa dalam proses. Dalam bisnis apapun harus tetap ada cinta dan doa yang menyertai. 

Bagaimana menurut anda? 

De huize Redtis, 5 Oktober 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun