https://youtu.be/wqlRxfs82Zc?si=bsp1CGrU2TgzEymy
Tentu harus ada keberanian memulai dan secara konsisten terus berjuang untuk melanjutkan inovasi. Budidaya ikan nila sistem bioflok jangan dilihat sistemnya yang tidak memberikan hasil. Itu wacana orang yang kurang intens belajar transformasi dari budidaya menjadi bisnis.Â
Budidaya makhluk hidup tentu harus memperhatikan aspek teknis budidaya dengan segala faktornya. Itu yang saya sebut sebagai kemauan belajar dari pengalaman. Para punggawa redtis selalu berbagi ilmu secara terbuka pada semua kemitraan yang bergabung dalam mekanisme yang dibangun Redtis. Proses berpikir besar inilah yang harus dibangun secara terus menerus.Â
Jika orang hanya berpikir budidaya dan berpikir sempit dengan hanya diberi makan saja ikan yang dipelihara pasti menghasilkan uang banyak, tentu hal itu bukan dalam kerangka bisnis yang prospektif. Hal ini bukan matematika atau ilmu pasti.Â
Jika ada kegagalan, lalu memutuskan kesimpulan bahwa sistem biofloknya yang bermasalah atau dibandingkan dengan budidaya ikan jenis lain yang notabene hanya diukur dari 1 kolam saja, tentu itu tidak ilmiah.
Redtis membangun kerangka bisnis ini dari hulu ke hilir.Â
Dari bibit hingga mekanisme pemasaran yang kompetitif. Jejaring yang dibangun bukan sekedar jual ikan, tapi juga membangun kemitraan dengan mereka yang intens. Tak ada kesuksesan yang instant, semua butuh proses dan perjuangan. Redtis sudah jadi bootcamp nyata bisnis berbasis budidaya ikan nila.Â
Selamat belajar bisnis apapun dimulai dari sekarang. Mereka yang menunggu contoh dari orang lain yang memulai jadi pioner akan jadi pengikut atau pengekor yang mengutamakan ragu ragu. Mereka yang muda harus memiliki semangat bisnis sejak muda.Â
Selamat mengeksplore semangat bisnis sejak muda. Teruslah belajar pada mereka yang berjuang. Mereka yang belajar dari pembudidaya yang hanya punya satu kolam saja lalu memutuskan berhenti, adalah contoh patah semangat tanpa introspeksi diri.Â
Bayangkan jika punya budidaya ikan tapi bangun siang dan malas bertanya. Mikirnya hanya sudah dikasih makan lalu ikannya pasti besar dan sukses sesuai hitungan matematika, tapi lupa teknis budidaya yang harus diperhatikan. Bagaimana kualitas air, bioflok, kesehatan ikan dan yang terpenting adalah adakah cinta dan doa dalam proses. Dalam bisnis apapun harus tetap ada cinta dan doa yang menyertai.Â
Bagaimana menurut anda?Â
De huize Redtis, 5 Oktober 2023