Puisi : Langkah versus Resah
(Seri Hari Hari Puisiku #102)
Ditulis oleh : eko irawan
Diam bukan pilihan. Karena hidup memilih. Titik aman tapi tak nyaman. Resah tak bergerak, mana bisa berubah.
Hati kadang jadi Padang kurusetra. Bisa luluh lantak karena perang. Rungkad. Berkeping dalam gundah, gersang mana indah.
Hati dipenuhi ranjau. Jadi ragu, ambigu tiada usai. Bismillah harus melangkah. Karena tiap hari Langkah vs Resah.
Hati bak Savana Bromo yang terbakar. Membara dalam api hasilkan gersang. Siapa mau terus didera gundah. Karena setelah resah pasti ada berkah.
De Huize Toempang, 23 September 2023
Ditulis untuk Seri Hari Hari Puisiku 102
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H