Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Potret Dunia Hari ini (Ultimate Consciousness Series #29)

21 September 2023   14:59 Diperbarui: 21 September 2023   15:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Potret Dunia Hari ini
(Ultimate Consciousness Series #29)
Ditulis oleh : eko irawan

Mau jadi apa bumiku, masyarakat di sekitarku. Budaya Adi Luhung mulai tergeser. Oleh apa yang katanya modern. 

Ketika yang luhur dianggap kuno. Yang baik ketinggalan jaman. Tepo sliro sudah tak dianggap. Yang penting aku, aku dan aku.

Kepentingan aku, semau gue. Seenak tafsir pribadi. Tolong menolong jadi budaya aneh. Prilaku acuh cuek jadi pedoman.

Secuil potret dunia hari ini. Empati telah mati. Tak Sudi berbagi, miskin simpati. Tua sekehendak hati, egois merasa benar sendiri.

Ego ego yang dipuja. Keakuan yang menjadi raja. Kurang peduli, miskin etika. Yang lain minggir, diri sendiri yang utama.

Roso kroso rumongso, ora Ono. Tak ada manusia sosial, jika tidak menguntungkan. Tersinggung jika keakuan dilanggar. Karena semua diukur dari aku, harus aku, kepentinganku.

Potret dunia hari ini. Tak bisa ditolak, sekarang sedang terjadi. Kalahkan etika, bunuh hati nurani. Lupa jika mati tidak mampu ke kuburan sendiri.

De Huize Toempang, 20 September 2023
Ditulis untuk Ultimate Consciousness Series 29

Behind the Poem :

Puisi ini terinspirasi dari sebuah film pendek dengan durasi hanya 2 menit. Film ini dibuat hanya membutuhkan waktu 30 menit utk shooting, dan ternyata berhasil sebagai film pendek pemenang Oscar.  Film tanpa kata-kata, namun berhasil menggambarkan kehidupan manusia masa kini.
egois,  
miskin etika,  
hilangnya sopan santun
selalu merasa benar
Tidak peduli lingkungan sekitarnya,  
tak mau mengalah,  
tak mau berbagi dan berkorban untuk     orang lain.  
Hilangnya empati dan simpati.  

Film ini Mungkin hanya sebuah tontonan belaka, namun sadarkah ternyata kita sendiri yang menjadi tokoh di dalam film pendek ini.  Film yg sarat dengan pesan moral. Latar belakang film ini berlokasi di India dan dibelahan bumi manapun kita tinggal, hal ini tengah berlangsung. Juri piala Oscar tentu para tokoh internasional yang terpercaya dan menganggap film pendek ini layak meraih piala Oscar karena inilah potret dunia hari ini.
Silahkan menonton tayangan Film dimaksud, semoga menginspirasi. 


https://youtu.be/8GRyhk0_03M?si=tY4ABx8BpNulcAS5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun