Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Hati Perut dan Dompet Kongslet (Menilik Titik Temu #11)

11 September 2023   06:20 Diperbarui: 11 September 2023   07:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Menilik Titik Temu #11 foto diolah dengan lumii

Puisi : Saat Hati, Perut dan Dompet Kongslet
(Seri Menilik Titik Temu #11)
Ditulis oleh : eko irawan

Bukan dari para guru. Bukan di kampus. Bukan dari buku para profesor. Bukan nasehat motivator top.

Pelajaran terbaik. Harus diingat, harus hati hati. Diulangi lagi berarti bodoh. Tak belajar dari pengalaman.

Yang belum alami pasti congkak. Mentang mentang, seenak sendiri. Tak punya empati, tak punya simpati. Menilai tanpa mikir, menghujat asal ngomong.

Pelajaran ini suatu keadaan. Saat hati lagi patah. Tubuh lemah kehausan kelaparan. Sementara dompet kosong tak ada uang.

Terendah, terlemah, terparah. Titik temu tiga pelajaran yang nyata. Belum alami, pasti sepelekan. Saat hati, perut dan dompet, kongslet.

Malang, 10 September 2023
Ditulis untuk Seri Menilik Titik Temu 11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun