Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Merdeka ala Reenactor

30 Agustus 2023   14:03 Diperbarui: 30 Agustus 2023   14:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merayakan Merdeka ala Reenactor
Ditulis oleh eko irawan

Ada banyak cara merayakan kemerdekaan. Sepanjang Agustus hampir di semua pelosok negeri tengah sibuk merayakan kemerdekaan. Beraneka festival hingga lomba lomba digelar. 

Reenactor Ngalam punya cara sendiri merayakan kemerdekaan Bangsa Indonesia, tentu tak jauh dari makna historical Reenactment. Yaitu mengangkat konsep reka ulang peristiwa berita kemerdekaan. Berikut beberapa Foto karya Fotografer Sam Apry Aje

Dokpri Foto oleh @Apry Aje
Dokpri Foto oleh @Apry Aje

Dokpri Foto oleh @Apry Aje
Dokpri Foto oleh @Apry Aje

Dokpri Foto oleh @Apry Aje
Dokpri Foto oleh @Apry Aje

Mengenal Reka Ulang

Belajar sejarah kadang diasosiasikan sebagai kegiatan mempelajari kejadian di masa lampau yang membosankan. Duduk membaca dan menghafalkan tahun dan peristiwa kejadian masa lalu. Namun ada cara belajar sejarah yang menarik dan mengasyikkan dengan melibatkan kegiatan fisik, yaitu, melalui reenactment.

Reenactment adalah kegiatan reka ulang peristiwa bersejarah dengan mengenakan seragam atau pakaian dan aksesoris di masa lalu berdasarkan riset sejarah. Riset ini dilakukan melalui studi pustaka, wawancara, dan penelusuran lapangan. 

Apakah Reenactor termasuk cosplay? Memang ada persamaan, tapi juga ada perbedaan. Perbedaannya adalah reenactment berdasarkan pada kejadian dan tokoh yang benar ada di dunia berdasar sejarah otentik, sedangkan cosplay berdasarkan pada kejadian dan tokoh fantasi atau fiksi yang berasal dari film, kartun atau manga. Reenactor juga berbeda dengan kelompok hobby sepeda tua atau motor klasik. 

Dalam kelompok hobby ada kebebasan ekspresi yang bersifat suka suka, sementara Reenactor mengutamakan kajian sejarah, sehingga hal hal yang dahulu belum ada, misal pin komunitas, pemakaian pangkat era kekinian atau pernik pernik yang dahulu belum ada, tidak bisa dipakai dalam Reenactor tanpa dasar kajian sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan. Sejarah harus disampaikan secara benar karena menyangkut edukasi pembentukan karakter generasi penerus bangsa. 

Dalam memerankan suatu tokoh atau mereka ulang kejadian sejarah, para reenactor tidak menyangkut-pautkan diri dengan pandangan politik apapun (No political issues). Reenactor murni melakukan reka ulang kejadian sejarah untuk tujuan edukasi. 

Misalnya, ketika memerankan kejadian pertempuran tentara Belanda dengan pejuang Indonesia. Tidak serta merta reenactor pemeran tentara Belanda mendukung tindakan penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.

Berikut contoh kegiatan Reenactor dalam rangka mengenang gugurnya para pejuang Pelajar yang terjadi pada 31 Juli 1947 saat agresi militer Belanda di Malang

https://youtu.be/9Zgc0ZrJhdI?si=MgPBCcRr5flQFQUa

Tujuan dari Reenactor, selain untuk edukasi yang menginspirasi, juga merupakan cara mensosialisasikan semangat perjuangan, jiwa patriotisme, cinta tanah air dan nasionalisme pada generasi muda.

Begitulah wujud merayakan kemerdekaan ala Reenactor, sederhana tapi mencoba mengembalikan hakikat makna kemerdekaan. Masih banyak cara cara unik dan kreatif lainnya yang mengangkat makna dan tema kemerdekaan dan wujud pengejawantahan merayakan kebebasan bangsa dari derita penjajahan.

Ide ide tersebut bukan semata mata perayaan tanpa makna, tapi harus ada nilai edukasi. Jadi tidak sekedar hiburan yang memberi makna hiburan tapi juga harus bermuatan pendidikan dalam rangka pembentukan karakter bangsa Indonesia yang merupakan tanggung jawab semua elemen bangsa Ini. 

Silahkan dinilai sendiri, apa maksud dan tujuan dari bentuk karnaval yang ada sekarang apakah hal tersebut sudah masuk kategori edukasi yang melahirkan pemahaman generasi muda akan semangat patriotisme, perjuangan, cinta tanah air dan nasionalisme Indonesia.

Kampoeng Sedjarah, 30 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun