Mesem Memaknai Kemerdekaan
Ditulis oleh : eko irawan
Mesem dalam bahasa Jawa bermakna tersenyum. Tersenyum adalah lambang kebahagiaan. Sebuah cafe berlokasi di de forest tumpang kabupaten malang, memakai nama mesem dan ternyata cafe tersebut memberikan makna berbagi yang membahagiakan. Sesuai namanya, Mesem Cafe Tumpang Kabupaten Malang banyak memberi ruang dan waktu pada para kreator malang raya untuk mensosialisasikan karya karyanya dalam seri kegiatan Padhang Mbulan yang digelar sebulan sekali saat malam bulan purnama dan juga event malam mingguan lainnya. Dari seniman, budayawan, sejarawan, akademisi, penari, pemusik, penulis dan hampir semua pegiat budaya serta kreator diberi kesempatan menyampaikan hasil kreasinya.
Sungguh merupakan wadah untuk mesem dan tempat mesem sebagai bentuk pengejawantahan apresiasi untuk tumbuh bersama dengan gotong royong. Tempat tempat seperti ini perlu dikembangkan di banyak tempat agar pemajuan kebudayaan terus berlanjut tanpa menunggu pihak yang berwenang.
Terima kasih pada mesem cafe tumpang yang telah menginisiasi giat padhang mbulan hingga season ke 53 serta memberi ruang kreasi yang luar biasa hingga banyak pegiat berkesempatan tampil dan punya panggung untuk menampilkan karya kreatifnya. Kemandirian berkegiatan ini perlu mendapatkan apresiasi yang layak karena dengan gotong royong seperti ini telah memberi ruang berkarya yang luar biasa. Banyak tempat yang berpotensi menggelar kegiatan seperti ini, namun dibutuhkan konsistensi berkelanjutan hingga terbangun track record yang mumpuni. Semoga banyak tempat yang lain tertantang untuk menyelenggarakan event kreatif seperti ini.Â
Ngungak jagade Kamardikan
Event Padhang mbulan ke 53 kali ini bertema Ngungak Jagade Kamardikan.
Acara yang diselenggarakan pada Rabu, 2 Agustus 2023 diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT RI ke 78. Kali ini mengupas makna kemerdekaan hakiki bagi bangsa ini. Terima kasih pada channel Pagak TV yang telah meliput terselenggaranya acara ini. Berikut liputannya
https://youtu.be/a_PFRelO02s
Membahas kemerdekaan tak perlu jauh membahas hal hal yang bukan ranah kita sebagai manusia yang nota bene adalah bagian dari bangsa Indonesia. Tak perlu juga membahas orang lain, kelompok atau golongan lain. Lebih mudah melihat yang lain, tapi sulit melihat diri sendiri. Pertanyaannya sederhana, apa sumbangsih diri kita pribadi untuk masa depan bangsa ini. Peran ini tentu sesuai kemampuan dan keahlian masing masing. Adalah lebih baik memaknai kemerdekaan berkarya walaupun kecil tapi itulah sumbangsih nyata pada bangsa dan negara. Apa yang bisa kita berikan, itu lebih bermakna bagi peningkatan kualitas diri.Â
Karya yang merdeka
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, tercatat peran para pemuda. Merekalah motor utama suatu bangsa. Pemuda adalah generasi penerus suatu bangsa. Untuk meningkatkan kualitas diri ini harus dibangun sejak dini. Adalah mudah berkoar menuduh pihak lain, tapi lupa menyiapkan generasi unggul yang nota Bene itu adalah para muda.
Sejarah perjuangan perang kemerdekaan Indonesia sebagian besar juga dimotori oleh generasi muda. Keberadaan TRIP, tentara Republik Indonesia Pelajar juga menorehkan tinta emas dalam sejarah perjuangan Indonesia.
Salah satu bentuk agar generasi muda tidak melupakan sejarah, telah dilakukan oleh Reenactor Ngalam dengan membangun Museum Reenactor Ngalam. Berikut salah satu bentuk sumbangsih Reenactor Ngalam dalam wujud drama teatrikal dengan liputan sbb :
https://youtu.be/9Zgc0ZrJhdI
Itulah bentuk karya yang merdeka, memaknai dan mengisi kemerdekaan dengan tema yang menginspirasi. Terima kasih kami ucapkan kepada Mesem Cafe yang telah memberi ruang karya nyata untuk mensosialisasikan kegiatan dan karya dari Reenactor Ngalam.Â
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Pagak TV Channel yang telah meliput kegiatan ini. Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah mendukung yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Hal ini bisa terselenggara berkat Kolaborasi yang sangat spektakuler hingga mampu memberi ruang dan waktu untuk karya yang merdeka.
Mesem Cafe, 2 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H