Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belajar pada Matahari (Seri Sajak Langit #30)

4 Agustus 2023   17:25 Diperbarui: 4 Agustus 2023   17:31 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan Seri Sajak langit #30 foto diolah dengan lumii

Puisi : Belajar Pada Matahari
(Seri Sajak Langit #30)
Ditulis oleh : Eko Irawan

Ceritakan pada matahari. Sudah berapa lama terus terbit. 4.603 milyar tahun ! Tapi matahari, sedikitpun tak pernah sombong.

Matahari nampak besar dari bumi, Tapi hanya setitik di jagat semesta. Walau maha terang di bumi, Tapi itu dilihat dari bumi. Di dalam bima sakti, tak pantas bilang paling menyala.

Sajak langit sadarkan otak waras. Baru terbit saja, sudah merasa paling terang. Baru tahu sesuatu, sudah merasa paling benar. Merasa Paling maha paling, tapi dimana?

Dunia itu duniamu sendiri. Masih banyak dunia lain yang kau tak tahu. Temanmu hanya itu itu saja. Mampukah mengguncang semesta?

Berkaca diri itu perlu, sebelum Kulik lainnya. Tahu diri itu harus, sebelum adili aib orang lain. Aib orang jadi gurih, aib orang disebar. Merasa diri pahlawan suci tiada cela.

Iri dengki itu penyakit tiada obat. Rugi hidup indah, untuk melihat orang lain bangsat. Belajar pada matahari, dan Jadilah terang tanpa tendensi. Tunjukan diri kau dahsyat, tidak dengan menghabisi yang lain sebagai laknat.

Pojok Tebo Selatan, 4 Agustus 2023
Ditulis untuk Seri Sajak Langit 30

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun