Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sendiri (Seri Menilik Titik Temu #6)

26 Juli 2023   23:00 Diperbarui: 26 Juli 2023   23:09 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Sendiri
(Seri Menilik Titik Temu #6)
Ditulis oleh: Eko Irawan

Perlu juga sendiri. Merenung tanpa diganggu. Titik tanpa koma. Koma tanpa titik.

Sapa diri, menilik titik temu. Hidup terlalu jenuh dengan kisah. Penuh drama bukan sinetron. Seraya menunggu apa yang harus ditunggu.

Baca juga: Menilik Titik Temu

Kesempatan tak datang dua kali. Nikmati, syukuri. Atur diri agar siap. Keputusan sambut titik ajaib.

Adakah? Pasti ada. Tuhan punya jalan terindah. Sadari, inilah waktu terbaik itu. Sendiri, jauh dari segala intrik.

Lihatlah apa yang harus kau lihat. Bunga merah kuning ini jadi saksi. Jangan abaikan, itu ada untuk menghias. Bukan sepele, sendiri membuatmu bijak.


Selamat malam wahai diri. Keluh kesah hanya menambah susah. Saatnya keputusan itu tiba. Segera siapkan diri, sambut keajaiban.

Golden Tulip, Batu 26 Juli 2023
Ditulis untuk Seri Menilik Titik Temu 6

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun