Roman Jendela #2
Festival Joeang
Ditulis oleh : Eko Irawan
Masih seputar kisah Jendela. Kemarin masih miring. Tapi sudah kembali ditata ulang. Jendela yang jadi saksi untuk banyak kisah. Yang belum baca kisah kemarin, bisa klik link berikut :
https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/64b6126108a8b5409f7eef72/roman-jendela
Festival Joeang itu. Ya itulah yang kulihat sekarang. Melihat ritme sebuah budaya asli Indonesia berlandaskan Pancasila, sebuah aktifitas mengangkat potensi dengan cara gotong royong dan guyub rukun. Potensi itu sudah jadi asset yang perlu dikembangkan dan didukung oleh berbagai pihak yang punya kepedulian.
Sebagai Jendela, aku pernah jadi saksi melihat sebuah peran masyarakat dusun Tawangsari, sekarang wilayah RW.1 kelurahan Sumbersari kecamatan Lowokwaru kota Malang. Dari pada berpanjang lebar mari kita tengok festival Kampoeng Tawangsari yang diselenggarakan beberapa tahun lalu.
Link sbb :
https://youtube.com/watch?v=BuZp3LbyalE&feature=share7
Monggo dinilai sendiri. Video itu karya  asli anak yang lahir di Tawangsari. Sekarang dia berkarier di dunia videografi nasional dengan project luar biasa. Karya video ini sangat spektakuler, mampu mengangkat potensi Tawangsari dari level kampung ke panggung dunia. Sejarah perjuangan bangsa indonesia adalah asset yang membanggakan dan perlu diangkat secara kreatif sesuai pandangan generasi kekinian.
Toponimi Tawangsari sekarang memang sudah tidak dikenal lagi. Namun dalam rangka Kegiatan Kampung tematik, nama ini diabadikan menjadi Tawangsari Kampoeng Sedjarah. Kampung ini menjadi salah satu pemenang Lomba kampung tematik di Kota Malang dan usulan warga Tawangsari berupa konsep museum bertema perjuangan berhasil terealisasi. Penasaran bagaimana museum Reenactor itu, berikut liputannya :
Link sbb :
https://youtube.com/watch?v=DhniqjU8dwc&feature=share7