Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Takut Banting Setir Mari Lirik 5 Profesi Sampingan Berikut Ini

13 Juli 2023   19:59 Diperbarui: 13 Juli 2023   20:08 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri mpc malang foto club dalam giat hunting foto dilembah Dieng Malang kolaborasi Reenactor Ngalam sebagai model pejuang

Takut Banting Setir mari lirik 5 Profesi Sampingan berikut ini
Ditulis oleh : Eko Irawan

Banting Setir identik dengan Resign. Siapkah? Tentu berat jika kehidupan selama ini tergantung dari profesi tersebut. Sama saja bunuh diri, karena dari mana kebutuhan sehari hari akan dicukupi. Bekerja saja ternyata masih belum kecukupan, apalagi banting setir. Bisa runyam kondisi keluarga.
Perlu tambahan penghasilan tak perlu tempuh banting setir, tapi mari lirik peluangan profesi sampingan. Tentu profesi ini jangan sampai mengganggu pekerjaan utama. Selamat membaca, semoga menginspirasi.

Alasan Takut Banting Setir

Takut banting setir dari profesi utama adalah karena faktor penghasilan. Diakui atau tidak, profesi utama kita sudah memberi kontribusi menghidupi kehidupan selama ini. Tentu tak semua pekerjaan memberi penghasilan besar sesuai ekspektasi. Faktor pendidikan misalnya, membuat seorang karyawan tidak kompeten naik level pada kedudukan yang lebih tinggi. Karena tidak bisa naik kedudukan, maka pendapatannya sesuai penjenjangan yang ada. Banyak faktor kenapa karier bisa macet, sementara kebutuhan hidup terus naik dari tahun ke tahun.

Banyak karyawan bergaji bulanan pada akhirnya terjerat hutang. Praktis penghasilannya dipotong untuk angsuran bulanan. Jumlah gaji yang diterima turun. Faktor hutang ini banyak menimbulkan masalah keuangan dan mempengaruhi tingkat kesejahteraan hidup. Banting setir mungkin solusi, tapi bisakah profesi baru menjamin cicilan hutangnya? Siapa yang harus bayar? Belum lagi kebutuhan hidup semakin meningkat sehingga banting setir bukan solusi bijak. 

Inilah alasan kenapa takut banting setir. Bukan sok idealis, tapi kebutuhan perut dan keluarga juga harus dipikirkan. Bertahan, tentu penghasilan kurang, mau resign dengan banting setir, tentu urusan hutang jadi dilema. Jadi jika demikian, saatnya lirik profesi sampingan yang mampu memberi penghasilan tambahan. Ini harus, karena kebutuhan hidup perlu solusi untuk segera diatasi.

5 inspirasi Profesi Sampingan

Ada banyak pilihan yang bisa dilakukan sebagai profesi sampingan. Berikut ini 5 Inspirasi Profesi sampingan yang bisa dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama.


1. Bisnis berbasis Hobby
Hobby biasanya malah menghabiskan uang, namun hobby ternyata bisa mendatangkan berkah. Seorang teman punya hobby mengumpulkan buku, album foto dan benda benda kuno. Setelah rumahnya tidak muat, dia mulai menjual koleksinya, dan ternyata benda benda itu masuk kategori langka dan dipasaran punya nilai tinggi. Hobby apapun sebenarnya ada peluang yang mendatangkan uang. 

Hobby Sejarah Reenactor misalnya juga melahirkan pasar pernik pernik Reenactor. 

Dokpri mpc malang foto club dalam giat hunting foto dilembah Dieng Malang kolaborasi Reenactor Ngalam sebagai model pejuang
Dokpri mpc malang foto club dalam giat hunting foto dilembah Dieng Malang kolaborasi Reenactor Ngalam sebagai model pejuang

Mulai tukang jahit baju, peralatan dari sabuk hingga tas dan helm sampai replika senapan jadul yang dibuat impresi historical reenactment. Coba lihat foto berikut.

Dokpri Reenactor Ngalam impresi kisah WW2 just reenactment no political issue
Dokpri Reenactor Ngalam impresi kisah WW2 just reenactment no political issue

Hobby Reenactor seperti ini sebenarnya hobby mahal, coba cari di google, berapa harga pernik perniknya. Hal tersebut merupakan peluang jika mampu mereplika barang dimaksud.
Masih banyak lagi peluang bisnis berbasis hobby ini bisa diketemukan.

2. Bisnis berbasis usaha Rumahan.
Satu cara efektif memperoleh penghasilan adalah membuka usaha dirumah. Buka kedai kopi, warung kebutuhan rumah tangga atau counter hp bisa jadi pilihan. Usaha rumahan, seperti bikin usaha olahan kerupuk atau kue bisa juga dilakukan. Yang rumahnya besar dan dekat dengan pabrik atau kampus, bisa juga buka usaha kost. 

3. Menjual keahlian Pribadi.
Secara pribadi, kita punya keahlian masing masing yang jika dijual bisa punya nilai ekonomis. Keahlian yang saya maksud ini adalah ketrampilan dan kemampuan diri yang spesifik. Contohnya kemampuan menjadi MC. Tak semua orang mampu menjadi MC pada suatu acara. Seorang MC tidak pernah gemetar atau greweli saat tampil didepan audience. Kemampuan membawa acara ini bisa mendatangkan cuan lho. Kemampuan lain seperti menyanyi juga punya nilai jual.  Coba sekali waktu introspeksi diri, mencari kamu itu bisa apa dan apakah kemampuan itu bisa mendatangkan berkah. 

4. Peluang usaha budidaya.
Jika punya lahan disekitar rumah dan tidak mengganggu lingkungan sekitar, peluang usaha budidaya bisa jadi alternatif. Contohnya usaha budidaya ayam kampung, mentog, burung kenari, burung kicau atau ikan, bisa jadi pilihan. Lihat dahulu peluang dan asset yang akan dikembangkan tersebut. Prospek burung kenari misalnya masih memiliki harga yang lumayan stabil dipasaran, namun juga perhatikan faktor cuaca. Kenari sangat rentan dengan perubahan cuaca. Dari segi teknik pemeliharaan, burung kenari tergolong mudah dan tidak ribet. Salah satu peluang yang bisa digarap dan sudah memberikan bukti nyata adalah peluang Usaha Budidaya ikan nila dengan sistem bioflok. Ada sekelompok masyarakat di daerah Slilir Bakalan Krajan kota Malang membangun usaha nila ini berbasis kampung dan mereka mengerjakannya secara profesional dengan mendirikan usaha bernama Redtis.

Dokpri Redtis kelompok petani milenial budidaya ikan nila 
Dokpri Redtis kelompok petani milenial budidaya ikan nila 

Berawal dari Inovasi Kampung Nila Slilir, dalam lomba Inovasi pelayanan Publik yang diadakan Oleh Kemenpan RB, inovasi ini menjadi salah satu pemenang dan menjadi juara nasional. Berikut link liputan dari medsos Pemkot Malang tentang inovasi tsb :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0SXrYiQdC4Mc89w2wRFv9t5qbQqCdfaeAV1Gt3FYe8ukoGCzQ3n9XPq8kYuks1NZQl&id=212811572075740&mibextid=Nif5oz
Mereka yang tergabung dalam Redtis ini mulai memperoleh penghasilan yang menggembirakan dan usaha ini berjejaring hingga cakupan usahanya menyebar ke beberapa kota di Jawa Timur. Jika tertarik peluang ini bisa kontak person wa dan Instagram di foto sbb : 

Dokpri Redtis foto cp inovasi nila bioflok
Dokpri Redtis foto cp inovasi nila bioflok

Peluang usaha budidaya tetap memiliki prospek yang baik, apalagi jika dikerjakan secara profesional.

5. Peluang Bisnis online.
Bisnis online bisa jadi alternatif menjual produk. Jualan online tak perlu modal besar, cukup dengan hp sudah bisa jalan. Jika tak punya produk sendiri, bisa bantu jualkan produk teman. Selisih keuntungan dan komisi walau tidak besar tapi bisa dipetik dari usaha ini. Seorang teman berjualan via whatsapps. Dia promosi melalui status wa nya. Sasarannya kolega terdekat yang ada dalam kontak wa nya tersebut. Dengan selisih keuntungan 2000 SD 8000 sudah termasuk lumayan karena dia akan dapat komisi jika memasarkan sejumlah tertentu produk tersebut. Teman yang lain, memasarkan jualan mie pangsit juga secara online. Itu dalam skala wilayah kecil, artinya sistem cod atau pembeli datang ke rumah bisa dilakukan dengan biaya terjangkau. Untuk produk lain, bisa dipasarkan pada jaringan yang lebih luas. Perkembangan jasa kirim barang juga sangat membantu. Usaha online layak dipertimbangkan sebagai solusi alternatif pekerjaan sampingan. 

5 hal diatas adalah solusi masuk akal yang bisa dikerjakan tanpa mengganggu profesi utama. Jangan terlalu lama mikir, saatnya segera bergerak tapi pertimbangkan dengan matang. Semoga artikel ini menginspirasi dan memberikan solusi. 

Malang, 13 Juli 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun