Tak Perlu lihat Ke Belakang
(Seri Puisi Asmaraloka #56)
Ditulis oleh : Eko Irawan
Bersamaku, Tak perlu lihat ke Belakang. Stay fokus ke depan saja. Kemarin sudah berlalu. Agar besok lebih baik dari hari ini.
Lihat ke belakang itu, jangan sepanjang waktu. Sesekali saja. Sebagai sumber pengalaman, sebagai sumber pembelajaran. Agar tak jatuh dilubang yang sama.
Tapi jangan tebar su'udzon. Prasangka dahulu. Dikira sama saja dengan kemarin. Apa orang tidak  bisa berubah? Tidak mau jadi lebih baik?
Terlalu lama dibelakang, kapan sampai. Disesali juga tidak manfaat. Saatnya Realistis, melangkah itu ke depan. Ambil hikmahnya, hari ini ada karena ada kemarin.
Bukan untuk cari salah benar. Buat apa bertengkar, untuk yang sudah. Sudah berlalu, sudah terjadi. Sengketa yang tak perlu, habiskan umur, habiskan energi.
Tak perlu tunjuk yang lain. Paling mudah itu menuduh, tapi lupa diri. Salahkan lain, untuk bela diri. Mari introspeksi, tingkatkan kualitas diri.
Pujian atau penilaian orang lain hanya fiksi. Itu akan jadi air ditengah perahu perjalanan kita. Akan kandas dan tenggelam jika semua itu dimasukan hati dan fikiran. Tak perlu lihat kebelakang terus, nanti nabrak.
Malang, 7 Juli 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 56
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H