Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Tips Persiapan Banting Setir Sebelum Pensiun

9 Juli 2023   06:20 Diperbarui: 9 Juli 2023   18:16 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang seorang pegawai dididik tunduk patuh pada atasan dan sebuah keberanian memutuskan sendiri akan jadi bumerang karena dianggap melampaui wewenang atasan. 

Setelah pensiun jadi apatis, tidak mampu memberi solusi pada hidupnya sendiri, padahal dia bukan bawahan lagi setelah purna tugas. Seorang pegawai tidak harus membangun gagasan kreatif di kantornya sendiri. Tak perlu alergi punya gagasan diluar ekosistem tempatmu bekerja.

Potensi diri harus dikembangkan dan yang sudah jadi aset dirimu harus bisa dipertahankan. Potensi berupa ide dan gagasan bisa jadi hanya konsep dialam pikiran yang belum dilaksanakan dengan kata lain baru sebuah pemikiran, namun aset diri adalah milikmu yang di manapun kamu berada bisa kamu jual dan mampu menolong banyak orang. 

Jika asetmu lebih nyata memberikan masa depan, maka tak perlu banting setir menunggu pensiun, segera saja resign dan buka lembar baru kariermu yang lebih cemerlang.

4. Adaptif dengan Siap Berubah

Banyak orang tidak siap dengan perubahan yang setiap waktu bisa terjadi. Protes, melawan, dan menyalahkan pihak lain adalah energi negatif yang merugikan diri sendiri. 

Orang yang tidak sadar akan dengan sangat mudah memusuhi dan menyalahkan orang lain tanpa menyadari dirinya apakah sudah melakukan introspeksi diri secara sadar dan kreatif. 

Cara paling bodoh adalah menuduh orang lain sebagai penyebab tapi tidak sadar jika dirinya sendiri melakukan hal yang lebih masif dan parah. Sikap iri dengki dan egois, merasa diri paling sempurna telah menciptakan seseorang menjadi penakut akut yang bertahan dalam status quo, tanda dia tidak siap adaptif dengan siap berubah. 

Dalam konteks ini, dikira posisi aman sebagai pegawai akan aman untuk selamanya. Tiap ada aturan baru, dia melawan. Dia akan jadi pioneer yang menempuh segala cara untuk memojokkan pihak lain sebagai public enemy padahal dia sendiri yang jadi bajingannya. 

Apakah itu hebat? Itu adalah cara picik, licik, dan sangat tidak berkelas, sebagai tanda dia sangat berpikiran dan berwawasan sempit karena merasa posisinya tidak nyaman. 

Dengan memiliki sikap adaptif, maka seorang pegawai itu akan selalu siap berubah sehingga mampu menikmati dengan sehat dan positif apapun yang terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun