Merasa hebat tapi kamu tak menunjukan karya sama halnya kamu lupa diri, tak pernah introspeksi dan orang Jawa bilang lali ngrayahi jithoke Dewe. Jika sikapmu demikian, kamu melakukan apapun tidak akan memperoleh tanggapan positif dari siapapun.
4 hal di atas merupakan asal usul kenapa karyamu belum memperoleh impact maksimal. Bagaimana caranya bangkit?Â
Ternyata kualitas karya itu bukan diukur seberapa banyak kamu omong dengan lihai mengkritik orang lain, tapi dirinya siapa, tidak pernah disadari.Â
Jika kamu sudah bertindak positif namun lingkunganmu yang tetap saja menyakiti kamu, maka yang sakit bukan dirimu, tapi circlemu memang dihuni orang orang yang tidak kreatif dan punya pikiran negatif. Â Jika demikian apa kamu akan ikut negatif juga, lalu ikut ikutan frustasi dengan tidak berkarya?
Ilustrasinya demikian. Sebuah perahu tak akan tenggelam dihantam ombak besar. Kenapa? Karena dalam perahu tidak kemasukan air. Jika perahu tersebut diisi air juga, maka perahu akan segera karam. Jika kamu nuruti apa kata orang dan semua itu kau masukan dalam hati dan pikiranmu, niscaya kamu akan tenggelam oleh omongan orang yang sebenarnya iri dengan prestasi dan kemampuanmu berkarya serta berinovasi.
Saran terbaik, tak perlu peduli dan tanggapi omongan orang yang tidak bermanfaat bagi proses kreatifmu. Carilah circle baru yang bisa menghargai dirimu sebagai manusia.Â
Perluas circle kehidupanmu. Banyak teman banyak rejeki. Jadi tak perlu khawatir jika terpaksa kamu harus hidup dalam circle yang sakit, maka bergabunglah dengan circle lainnya yang bisa menghargai dan memberi ruang bagimu untuk mengeksplore kemampuanmu.Â
Tunjukan kamu tetap eksis dan semakin jadi dirimu sendiri, bukan malah tenggelam mengikuti omongan orang lain.
Liburan, perluas Circle Pengetahuanmu
Hidup dijaman now harus tangguh dan punya prinsip. Sistem dan mekanisme jaman now membuat kamu jadi robot dan mesin yang mengikuti sebuah sistem.Â
Jika kamu tak tunduk pada aturan, maka kamu akan jadi pemberontak yang melawan sistem, padahal pekerjaanmu ada disana. Hidupmu tergantung dari sistem seperti itu. Digaji dan dibayar oleh sistem yang pada waktu tertentu kamu harus pensiun dan keluar dari mekanisme yang selama ini menghidupimu.Â