Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Seni Peran dan Fotografi dalam Reenactor

30 Juni 2023   18:20 Diperbarui: 30 Juni 2023   18:25 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri foto Reenactor Ngalam untuk seri dari Kampoeng Bintjang Sedjarah bersama Eko Irawan #3 foto diolah dengan Lumii

Secara pribadi atau bersama komunitas, upaya jadi model ini merupakan upaya sosialisasi memperkenalkan Reenactor tidak sekedar hobby bagi para penggemarnya, namun juga upaya memperkenalkan seni peran dan fotografi juga memiliki sumbangsih untuk menumbuhkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan cinta tanah air untuk menginspirasi generasi selanjutnya. 

Giat seperti ini bukan giat sekedar omong doang tapi tanpa bukti sumbangsih untuk apa. Tentu bagi orang yang tak suka, giat seperti ini aneh dan dikritik kenapa tidak tampil secara milenial ala cosplay. 

Dalam cosplay memang tampil berdasar apa yang viral seperti dalam film, cartun atau manga top didunia milenial. Reenactor adalah metode pembelajaran sejarah, jadi dikembangkan untuk mereka yang pingin punya ciri khas yang memiliki kemampuan tidak sekedar omong doang, tapi diperankan tentang apa dan bagaimana sejarahnya. 

Museum Reenactor Ngalam

Pusat giat dari Kegiatan ini ada di Museum Reenactor Ngalam yang berada di Kampung Sejarah kelurahan sumbersari kota Malang. Sebagian besar koleksi Reenactor terkumpul disana. Tapi kok Replika, apa yang menarik?
Berikut sekilas tentang museum Reenactor Ngalam
youtube.com


Semua koleksi Museum Reenactor Ngalam adalah Replika peralatan perang masa 1945-1949 di Indonesia dan dalam peristiwa WW2. Koleksi relik yang asli adalah satu set meja kursi tamu dan gobok atau tempat piring yang dahulu di pakai di rumah markas komando gerilya kota di Sumbersari pada kisaran 1948-1949. Bagaimana sejarah komando gerilya kota ini akan dibahas di artikel selanjutnya.

Tentang Senjata Replika yang ada di museum Reenactor memang dibuat semirip mungkin dengan yang asli dan saat dibuat untuk film maka senjata dimaksud seolah olah bisa buat menembak. Mereka yang mengkritik proses membuat senjata ini mudah, silahkan mencoba membuatnya. Ini merupakan bukti, Reenactor itu bukan omong doang, tapi berkarya nyata yang bisa dilihat ada di museum Reenactor Ngalam.

Demikian semoga menginspirasi dan selamat mengikuti seri selanjutnya.

Malang, 30 Juni 2023
Ditulis untuk Seri Dari Kampeng Bintjang Sedjarah bersama Eko Irawan 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun