Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Sejarah Sambil Dolanan (Seri Dari Kampoeng Bintjang Sedjarah bersama Eko Irawan #2)

28 Juni 2023   15:16 Diperbarui: 28 Juni 2023   15:25 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar Sejarah Sambil Dolanan
Seri Dari Kampoeng Bintjang Sedjarah #2
Bersama Eko Irawan
Ketua Komunitas Reenactor Ngalam

Metode yang dikembangkan oleh Reenactor Ngalam mencoba memberikan alternatif yang menarik minat pembelajar. Dalam pelajaran Konvensional, belajar sejarah cenderung hafalan angka tahun dan peristiwa sejarah. Cara demikian apa mampu  menumbuhkan imajinasi pembelajar dengan output :  jadi punya spirit seperti apa yang pejuang alami pada masa perang kemerdekaan? Melanjutkan artikel seri Dari Kampoeng Bintjang Sedjarah, kali ini fokus membahas Belajar sejarah sambil dolanan. Selamat membaca, semoga menginspirasi.

Foto Session berlatar Sejarah

Coba amati kegiatan Reenactor Ngalam dalam Foto sebagai berikut

Dokpri Eko Irawan dalam rangka giat peringatan serangan umum jogjakarta. Foto dibuat di benteng Vredenberg Jogjakarta.
Dokpri Eko Irawan dalam rangka giat peringatan serangan umum jogjakarta. Foto dibuat di benteng Vredenberg Jogjakarta.

Kegiatan foto session, menjadikan anggota Reenactor Ngalam wajib tampil menjadi model. Dari ekspresi, dandanan, peralatan dan latar belakang sejarah yang mendasarinya.
Foto dahulu, baru pelajari latar belakang sejarahnya. Sebuah foto unik yang di-posting di medsos pribadi yang bersangkutan, akan menarik minat siapapun untuk bertanya. Kita yang posting foto reenactment yang diperankan sendiri oleh kita, tentu kita akan malu sendiri jika sudah jadi model reenactment, tapi tidak tahu sejarahnya. Inilah metode memaksa pembelajar jadi belajar sejarah dengan cara dolanan jadi model foto.
Bahkan sehari hari seorang Reenactor itu bisa jadi manakin hidup yang kemana mana memakai style era yang digemarinya. Relevansi belajar sejarah untuk kekinian adalah menginspirasi orang lain. Memang ini hal hal kecil, namun tak ada hal besar jika tak tersusun dari hal hal kecil.

Sinergi Antar Kampoeng

Pertumbuhan kampung tematik di malang raya sebelum masa pandemi covid 19 sebenarkan upaya menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. Reenactor Ngalam mengangkat Tawangsari Kampoeng Sedjarah sebagai destinasi tematiknya. Berikut model Festival yang pernah Digagas. 

Link : https://youtube.com/watch?v=BuZp3LbyalE&feature=share7


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun