Dua seuntai Yang Satu
(Seri Puisi Distikon #5)
Ditulis oleh Eko Irawan
Waktu bergulir, tak bisa dianulir.
Tak kuasa sendiri, dalam kisah mengalir.
Berkatakah angin yang menerbangkan.
Tentang dua seuntai berpasangan.
Menyatu yang tak bisa diabaikan.
Diingkaripun tetap satu kesatuan.
Titah langit mana yang didustakan.
Hanya mempersulit jalan kehidupan.
Kenapa tak patuh wahai jiwa sok pintar.
Yang sok tahu, tapi digertak gemetar.
Mengeluh hanya menambah peluh.
Beban berat dalam Protes lusuh.
Disatukan itu tak bisa ditolak.
Yang dipisahkan, tak kuasa berontak.
Ada yang dipisahkan,ada yang disatukan.
Tak bisa ditolak, jika dititahkan.
Terimalah pilihan langit dengan hati.
Karena sengsara sendiri, jika diingkari.