Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Padhang Mbulan Ring Jajaghu (seri Puisi Epigram #1)

4 Juni 2023   18:38 Diperbarui: 4 Juni 2023   18:43 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Padhang Mbulan Ring Jajaghu
(Seri Puisi Epigram #1)
Ditulis oleh Eko Irawan

Tersebutlah Jajaghu. Pupuh 41 gatra ke-4 Kitab Negarakertagama. Bermakna Keagungan. Bangunan berundak, pendharmaan Wisnuwardhana.

Selepas Panen, Sri Rajasanagara berkeliling. Dari Singhasari, Kagenengan, Kidal, dan Jajaghu. Alur Napak tilas menuju keagungan.

Padhang mbulan Ring Jajaghu. Merenung dibawah Cahya rembulan. Cara untuk tidak melupakan sejarah. Asal usul, ada pucuk pohon berawal dari akar.

Dibangun tahun 1268 M sampai dengan tahun 1280 M. Sehebat ini leluhur membangun peradaban. Mpu Prapanca menuliskannya. Turut serta Hayam Wuruk, Napak tilas Keagungan Majapahit dari Singhasari.

Petiklah makna Napak tilas. Bagaimana cara nguri nguri sejarah. Bagaimana menulis jadi cara merekam keabadian. Agar sampai pada anak cucu, dimasa depan.

Padhang mbulan ring Jajaghu. Jadi Cahya inspirasi, jadi sinar pembelajaran. Hikmah itu dipetik dari sumber apapun. Karena ilmu Tuhan, melimpah untuk semesta.

Malang, 4 Juni 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Epigram 1
Epigram adalah puisi yang terkait tentang kebijaksanaan dalam hidup

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun