Puisi: "Kopilogi Senjakala"
(Seri Hari Hari Puisiku #87)
Ditulis oleh : Eko Irawan
Takkan habis menikmati kopi. Kepul asap kretek. Menata renungan hati. Karena ngopi sudah jadi tradisi.
Bicaralah dengan kopi. Mencerahkan. Kembali melihat antara pahit dan manis . Ada apa, kenapa ada. Ada rasa, kenapa rasa.
Kopilogi senjakala, Tradisi menyambut malam tiba. Berpikir dalam evaluasi. Renungan rencana, esok mau apa. Karena jenuh menjajah rasa.
Ringan, buatlah ringan. Karena pola pikir menentukan arah. Dipikir berat, berat. Ikuti alur saja. Santai sambut malam, karena senjakala menjawab.
Malang, 30 mei 2023
Ditulis untuk Seri Hari Hari Puisiku 87
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H