Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagia Tak Bisa Sendiri (Ultimate Consciousness Series #16)

25 Mei 2023   09:26 Diperbarui: 25 Mei 2023   09:28 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Bahagia Tak bisa Sendiri
(Ultimate Consciousness Series #16)
Ditulis oleh : Eko Irawan

Sedih masih bisa sendiri. Kuat bertahan menepi. Introspeksi menata diri. Evaluasi langkah, bersama diri sendiri.

Sekali waktu sendiri itu perlu. Mau apa, mau kemana dirimu. Karena sedihmu, tak  semua orang harus tahu. Kenali diri, olah jiwa, olah diri agar maju.

Tapi bahagia tak bisa sendiri. Tak mungkin tertawa tawa sendiri. Apa kata dunia melihatmu ketawa ketiwi. Adalah egois tak menarik simpati.

Makhluk sosial tetap identitas manusia. Tetap butuh manusia lain untuk bicara. Berbagi sinergi dan kerjasama. Kubur diri sendiri, saat mati apa bisa.

Tolong menolong dan berbagi tetap mulia. Tak perlu debat filosofi yang tiada guna. Sombong dan egois buat apa. Bahagiamu tetap butuh teman kecuali kamu gila.

Malang, 25 mei 2023
Ditulis untuk Seri ultimate Consciousness Series 16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun