Puisi : Cinta Bukan Mesin
(Seri Puisi Asmaraloka #43)
Ditulis oleh Eko Irawan
Wahai jiwa nan letih. Warna hidup bukan hitam putih. Alur silih berganti, Alir antara pilih memilih. Bergerak atau diam tersisih.
Keluh kesah tertatih, berletih letih. Hidup tergerus buih. Dikejar wajib bertumpang tindih. Lewatlah sang waktu, lupa hidup butuh berkasih.
Tak sempat, cintapun tersisih. Nafas tertatih, tanggungan mendidih. Wajib ada menindih menagih. Menerkam siapapun tanpa pilih.
Hidup hampa, kelam tak jernih. Sirna makna, dunia penuh pamrih. Cinta bukan mesin, cintapun pedih, perih, penuh selisih. Tak sempat, jadi risih hilang welas asih.
De Huize Kantor, 5 Mei 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 43
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H