Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tumbuh Senyap Tumbang Meradang (Seri Puisi Asmaraloka #42)

27 April 2023   00:07 Diperbarui: 28 April 2023   17:49 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Tumbuh Senyap Tumbang Meradang (Seri Puisi Asmaraloka #42)
Ditulis oleh Eko Irawan

Pernah kandas. Luruh bak daun terhempas. Disapu badai, bertahan atau akhirnya lepas. Terluka dalam sakit membekas.

Untuk mulai lagi, gamang nan ragu. Jangan jangan kembali dipeluk belenggu. Takut gagal antara kau dan aku. Membina kasih dalam lembar baru.

Menunggu menunggu apa. Tanpa cinta hidup hampa. Siapa mau kosong tanpa daya. Hidup sekali, apa harus mati tak bahagia.

Bukti apa yang akan didustakan. Yang kumampu, aku berikan. Untukmu, tak pakai alasan. Harus mulai, harus pastikan.

Duhai kasmaran, antara datang dan hilang. Tumbuh senyap tumbang meradang. Tak perlu egois apalagi perang. Karena berdua perlu kasih Sayang.

Mesem Caffee, 26 April 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 42

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun