Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menemukan Kembali Ruh dan Jantung Kota Malang

25 April 2023   12:03 Diperbarui: 25 April 2023   13:52 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri puisi aku di monumen Chairil Anwar di kayutangan malang

Menemukan Kembali Ruh Dan Jantung Kota Malang
(Seri Malang Melintang Binatang Jalang #2)
Ditulis oleh Eko Irawan.

Sebuah proses Rekonstruksi sejarah tentu banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Membangun kembali atau restorasi sebuah gedung sejarah, belum tentu mampu mengembalikan ruh atau spirit awal dari gedung haritage yang bersangkutan. 

Metode life historical Reenactment yang diusung oleh Reenactor Ngalam merupakan pendekatan yang sudah dieksplore sejak tahun 2007 hingga hari ini oleh Reenactor Ngalam dengan maksud untuk menemukan kembali esensi, khususnya apa ruh dan jantung dari Kota Malang. 

Seri Malang Melintang Binatang Jalang #2 ini mencoba menemukan kembali ruh dan Jantung Kota Malang dalam pendekatan Reenactor Ngalam. Selamat membaca, semoga menginspirasi.

Reenactor, Media Milenial Pembelajaran Sejarah.

Indonesia merdeka 17 Agustus 1945. Semangat perjuangan mengusir penjajah adalah spirit dan semangat dasar melihat Indonesia yang merdeka dan bebas menentukan nasibnya di masa depan. 

Malang menjadi kota sudah berdiri sejak tahun 1914. Malang dibangun pada masa kolonial sebagai kota peristirahatan bagi para pejabat tinggi pemerintah kolonial. 

Jalan Ijen dan Jalan Kayutangan Kota malang adalah sisa tata kota hasil Rancangan Thomas Karsten yang masih bisa dilihat hingga sekarang. Upaya melestarikannya, bukan dalam rangka melestarikan semangat kolonialisme yang menganggap warga pribumi sebagai kelas jongos dan warga kelas bawah. 

Semangat merdeka, adalah semangat yang harus menumbuhkan kebanggaan bagi warga Indonesia sebagai tuan rumah merdeka di tanahnya sendiri. Yang pada ujungnya adalah semangat cinta tanah air yang memiliki jiwa nasionalisme. 

Reenactor Ngalam berusaha memantik konsep Life Historical Reenactment bermaksud menumbuhkan semangat juang, cinta tanah air dan jiwa Nasionalisme. Tawangsari Kampoeng Sedjarah dengan Museum Reenactor Ngalamnya di Kelurahan Sumbersari Kota Malang merupakan episentrum perjuangan mengangkat Malang sebagai Kota Pejuang. Karena dalam masa agresi militer, Sumbersari adalah markas komando gerilya kota. 

Dari sumbersari inilah disusun strategi merebut kembali kota Malang dari tangan Angkara murka para penjajah. Spirit ini dibangun sebagai titik tolak membangun Sumbersari sebagai Kampung tematik bertajuk Kampoeng Sedjarah.

Dokpri Reenactor Ngalam 2017 di Monumen Chairil Anwar
Dokpri Reenactor Ngalam 2017 di Monumen Chairil Anwar

Dokpri Reenactor Ngalam 2017 di Monumen Chairil Anwar
Dokpri Reenactor Ngalam 2017 di Monumen Chairil Anwar

Reenactor sendiri merupakan media milenial Pembelajaran Sejarah. Konsep ini disosialisasikan tidak hanya dalam tataran lokal, namun sudah diusung dalam dunia akademis ditingkat nasional, antara lain pada 2018 disosialisasikan dalam Seminar Sejarah Nasional di UGM Jogjakarta. 

Konsep Reenactor bukan konsep kampungan dandan pejuang dengan cara ngawur dan seadanya, tapi menerapkan pendekatan sejarah otentik yang berdasarkan bukti sejarah. 

Belajar dari foto sejarah adalah dasar dari pembelajarannya. Dan belajar ini tidak hanya dari sisi pejuang belaka, tapi dua sisi tetap dipelajari dan tetap mengusung no political issue, serta tidak ada kepentingan politik tertentu dalam setiap kegiatannya, kecuali menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air. 

Malang Kota Pejuang

Reenactor Ngalam memang fokus pada sejarah 1945-1949 dan berprinsip no political issue. Dalam masa tersebut, tumbuh semangat juang atas nama bangsa Indonesia mengusir penjajah yang kembali datang dan mengklaim sepihak Indonesia yang baru merdeka sebagai wilayahnya. 

Agresi militer bertajuk operation product adalah upaya militer penjajah mengeruk hasil bumi kekayaan Indonesia untuk kepentingan penjajah. Semangat persatuan ini tumbuh dan menginspirasi Reenactor untuk diperkenalkan kembali spirit ini di era milenial dengan metode yang milenial pula. 

Dari ulasan diatas, sejak merdeka 17 Agustus 1945 yang paling awal layak disematkan kepada Kota Malang adalah malang Kota Pejuang. Itulah spirit atau ruh kota Malang. Jadi sebelum malang disebut sebagai kota pendidikan, kota wisata dll, malang kota Pejuang layak disematkan sebagai spirit dasar atau ruh utama para pegiat di dalamnya. 

Kayutangan Jantung Kota Malang

Dalam masa 1945-1949, selain peristiwa militer, pada 1947 malang jadi tuan rumah sidang kelima KNIP. Keberadaan monumen Khairil Anwar di Kayutangan merupakan saksi bisu peristiwa penting di malang. Pendirian monumen Chairil Anwar ini didasari akan kiprah sang penyair pada tanggal 23 Februari hingga 6 Maret 1947 dalam agenda Sidang Pleno Kelima, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). 

Sidang pleno yang dilangsungkan di gedung Societiet Concordia (gedung Sarinah Kota Malang) membawa nama Chairil Anwar sebagai perwakilan sastrawan yang menyuarakan pendapat lewat kata-kata. 

Itulah yang banyak dilupakan, sehingga pengembangan selanjutnya justru jauh dari esensi awal sejarah malang sendiri. Dirobohkannya monumen KNIP di area Sarinah Malang beberapa tahun lalu, merupakan keprihatinan tersendiri seolah menghapus sejarah penting peran malang pada masa perjuangan.

Uraian diatas mencoba menemukan jantung kota Malang, ternyata berada di seputar Kayu tangan, dan episentrum dari jantung kota itu ada di monumen Chairil Anwar. Mungkin hanya patung, namun puisi Aku yang terpahat di monumen tersebut jangan sampai dilupakan. Spirit puisi perjuangan Chairil Anwar terpatri di Jantung Kota Malang. 

Dokpri puisi Aku di monumen Chairil Anwar Kayutangan
Dokpri puisi Aku di monumen Chairil Anwar Kayutangan

Dokpri puisi aku di monumen Chairil Anwar di kayutangan malang
Dokpri puisi aku di monumen Chairil Anwar di kayutangan malang

Bagaimana menurut pembaca. Semoga tulisan ini menginspirasi.

Monumen Chairil Anwar, 25 April 2023
Ditulis untuk Seri Malang Melintang Binatang Jalang 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun