Dari sumbersari inilah disusun strategi merebut kembali kota Malang dari tangan Angkara murka para penjajah. Spirit ini dibangun sebagai titik tolak membangun Sumbersari sebagai Kampung tematik bertajuk Kampoeng Sedjarah.
Reenactor sendiri merupakan media milenial Pembelajaran Sejarah. Konsep ini disosialisasikan tidak hanya dalam tataran lokal, namun sudah diusung dalam dunia akademis ditingkat nasional, antara lain pada 2018 disosialisasikan dalam Seminar Sejarah Nasional di UGM Jogjakarta.Â
Konsep Reenactor bukan konsep kampungan dandan pejuang dengan cara ngawur dan seadanya, tapi menerapkan pendekatan sejarah otentik yang berdasarkan bukti sejarah.Â
Belajar dari foto sejarah adalah dasar dari pembelajarannya. Dan belajar ini tidak hanya dari sisi pejuang belaka, tapi dua sisi tetap dipelajari dan tetap mengusung no political issue, serta tidak ada kepentingan politik tertentu dalam setiap kegiatannya, kecuali menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air.Â
Malang Kota Pejuang
Reenactor Ngalam memang fokus pada sejarah 1945-1949 dan berprinsip no political issue. Dalam masa tersebut, tumbuh semangat juang atas nama bangsa Indonesia mengusir penjajah yang kembali datang dan mengklaim sepihak Indonesia yang baru merdeka sebagai wilayahnya.Â
Agresi militer bertajuk operation product adalah upaya militer penjajah mengeruk hasil bumi kekayaan Indonesia untuk kepentingan penjajah. Semangat persatuan ini tumbuh dan menginspirasi Reenactor untuk diperkenalkan kembali spirit ini di era milenial dengan metode yang milenial pula.Â
Dari ulasan diatas, sejak merdeka 17 Agustus 1945 yang paling awal layak disematkan kepada Kota Malang adalah malang Kota Pejuang. Itulah spirit atau ruh kota Malang. Jadi sebelum malang disebut sebagai kota pendidikan, kota wisata dll, malang kota Pejuang layak disematkan sebagai spirit dasar atau ruh utama para pegiat di dalamnya.Â
Kayutangan Jantung Kota Malang